Lewat Kolaborasi, Sandiaga Yakin Parekraf Indonesia Saingi Korsel dan AS

Sabtu, 18 September 2021 - 16:32 WIB
loading...
Lewat Kolaborasi, Sandiaga...
Menparekraf Sandiaga Uno meyakini, kontribusi parekraf Indonesia terhadap kondisi nasional mampu menyaingi Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS). Foto/Twitter/sandiuno
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meyakini, kontribusi parekraf Indonesia terhadap kondisi nasional mampu menyaingi Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS). Sebab, sektor ini di Indonesia punya potensi yang besar untuk berkembang.

Baca Juga: Sandiaga
Baca juga: Indonesia Tuan Rumah Global Tourism Forum 2021, Sandiaga Uno Sebut Komitmen Pemulihan Pariwisata

Dia pun memperkirakan target kontribusi ekonomi kreatif 8 - 10 % terhadap PDB bisa tercapai. "Bukan mustahil kita mencapai 15 % dan menyalip Korea sebagai posisi nomor dua, karena sekarang kita di posisi ketiga. Amerika dengan Hollywood, Korea dengan K-pop," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Sabtu (18/9/2021).

Demi mencapai target tersebut, Sandiaga menilai kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor ekraf perlu ditingkatkan melalui berbagai pelatihan dan pendampingan. Hal tersebut dibutuhkan demi mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dari sektor ekraf.

Sandiaga pun menilai perlu adanya peningkatan infrastruktur untuk mendorong perkembangan sektor parekraf, khususnya dari segi jangkauan jaringan. Hal yang tak kalah pentingnya terkait dengan pemanfaatan teknologi digital.

"Ini yang kita harapkan akan meningkatkan sektor unggulan dan sektor prioritas ekonomi kreatif," kata Sandiaga.

Tak hanya itu, Sandiaga menyebut pihaknya terus mendorong promosi dan membuka akses permodalan terhadap berbagai produk ekraf buatan dalam negeri. Pemerintah pun juga berupaya melindungi hak kekayaan intelektual dari produk-produk ekraf di Indonesia.

"Sektor ekraf harus kita lindungi agar kreasi anak bangsa ini bisa memiliki nilai tambah," kata Sandiaga.

Lebih lanjut, Sandiaga mendorong para pelaku sektor ekraf di dalam negeri bisa berkolaborasi. Menurutnya, sektor ekraf di Indonesia selama ini terlalu fokus pada kompetisi.

Padahal dia menilai, kolaborasi menjadi hal penting untuk bisa bertahan di era yang tak menentu seperti saat pandemi virus Corona (Covid-19). "Kita lupa nilai luhur bangsa kita adalah gotong royong. Jadi kita sangat perlu dengan kolaborasi," kata dia.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1654 seconds (0.1#10.140)