Hari Lahir Pancasila, BPIP Ingatkan Pentingnya Gotong Royong Hadapi Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memaknai peringatan Hari Lahir (Harlah) Pancasila tahun ini dalam wujud kesederhanaan. Apalagi di saat pandemi Covid-19 yang belum tuntas, nilai-nilai Pancasila bisa diterapkan dalam tindakan nyata. Salah satunya yaitu dengan gotong royong melalui gerakan solidaritas untuk membantu sesama anak bangsa. Ini merupakan perwujudan nyata dari intisari nilai Pancasila.
"Semangat gotong royong inilah yang harus digalakkan, dari akar rumput sampai ke tingkatan yang lebih tinggi. Gotong royong menjadi modal utama bangsa Indonesia menghadapi badai Covid-19 yang belum kunjung berlalu," tutur Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo kepada SINDOnews, Senin (1/6/2020).
Sejumlah krisis tengah terjadi dan diprediksi berlanjut selama pandemi corona. Mulai dari krisis kesehatan, ekonomi, pangan, dan sektor lainnya. Organisasi Pangan Dunia (FAO) mengingatkan negara-negara untuk bersiap menghadapi krisis pangan. Bahkan, sejumlah negara produsen pangan tertentu telah memberlakukan pembatasan ekspor dan lebih berfokus memenuhi kebutuhan pangan dalam negerinya.
Indonesia juga harus berupaya memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Salah satu wujudnya yaitu program mencetak sawah baru untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok yang dilakukan oleh BUMN. ( ).
"Bukan hanya dalam bidang pangan, kemandirian bangsa juga harus diwujudkan dalam bidang kesehatan, industri pertahanan, pendidikan dan lainnya. Kemandirian dalam industri kesehatan menjadi hal yang urgen untuk diwujudkan," imbuh Benny.
Saat ini, seluruh negara berlomba menemukan vaksin dan obat-obatan untuk mengatasi Covid-19, tidak terkecuali Indonesia. Mereka juga berlomba berinovasi menciptakan sendiri alat kesehatan utama dan pendukung dalam menghadapi wabah tersebut.
Pengembangan inovasi di sektor lain juga dibutuhkan dalam upaya mewujudkan kemandirian bangsa Indonesia. Namun, diperlukan dukungan dari pengambil kebijakan dari pemerintah dan legislatif serta peran yudikatif dalam mengawasi pemanfaatan anggaran pengembangan inovasi. (Baca Juga: Kerusuhan di AS, DPR Minta Keselamatan Warga Indonesia Dijamin).
Dukungan pengembangan inovasi melalui penambahan dana riset yang penggunaannya diawasi secara ketat, akan membuka peluang Indonesia mampu menciptakan kemandirian dalam sektor industri kesehatan. Selain itu, kepercayaan dari masyarakat untuk menggunakan produk-produk kesehatan lokal juga menjadi komponen utama dalam mencapai kemandirian industri kesehatan di Tanah Air.
"Kemandirian bangsa hanya bisa dilakukan melalui tindakan nyata dari semangat gotong royong. Bukan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan setiap elemen bangsa dalam mewujudkannya. Dukungan dana, daya, serta kerelaan tiap elemen bangsa sangat diperlukan sehingga kemandirian ini bukan impian semata," pesannya.
Lihat Juga: Profil Maulia Permata Putri, Pembawa Baki di Upacara HUT ke-79 RI yang Diganti di Detik-detik Terakhir
"Semangat gotong royong inilah yang harus digalakkan, dari akar rumput sampai ke tingkatan yang lebih tinggi. Gotong royong menjadi modal utama bangsa Indonesia menghadapi badai Covid-19 yang belum kunjung berlalu," tutur Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo kepada SINDOnews, Senin (1/6/2020).
Sejumlah krisis tengah terjadi dan diprediksi berlanjut selama pandemi corona. Mulai dari krisis kesehatan, ekonomi, pangan, dan sektor lainnya. Organisasi Pangan Dunia (FAO) mengingatkan negara-negara untuk bersiap menghadapi krisis pangan. Bahkan, sejumlah negara produsen pangan tertentu telah memberlakukan pembatasan ekspor dan lebih berfokus memenuhi kebutuhan pangan dalam negerinya.
Indonesia juga harus berupaya memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Salah satu wujudnya yaitu program mencetak sawah baru untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok yang dilakukan oleh BUMN. ( ).
"Bukan hanya dalam bidang pangan, kemandirian bangsa juga harus diwujudkan dalam bidang kesehatan, industri pertahanan, pendidikan dan lainnya. Kemandirian dalam industri kesehatan menjadi hal yang urgen untuk diwujudkan," imbuh Benny.
Saat ini, seluruh negara berlomba menemukan vaksin dan obat-obatan untuk mengatasi Covid-19, tidak terkecuali Indonesia. Mereka juga berlomba berinovasi menciptakan sendiri alat kesehatan utama dan pendukung dalam menghadapi wabah tersebut.
Pengembangan inovasi di sektor lain juga dibutuhkan dalam upaya mewujudkan kemandirian bangsa Indonesia. Namun, diperlukan dukungan dari pengambil kebijakan dari pemerintah dan legislatif serta peran yudikatif dalam mengawasi pemanfaatan anggaran pengembangan inovasi. (Baca Juga: Kerusuhan di AS, DPR Minta Keselamatan Warga Indonesia Dijamin).
Dukungan pengembangan inovasi melalui penambahan dana riset yang penggunaannya diawasi secara ketat, akan membuka peluang Indonesia mampu menciptakan kemandirian dalam sektor industri kesehatan. Selain itu, kepercayaan dari masyarakat untuk menggunakan produk-produk kesehatan lokal juga menjadi komponen utama dalam mencapai kemandirian industri kesehatan di Tanah Air.
"Kemandirian bangsa hanya bisa dilakukan melalui tindakan nyata dari semangat gotong royong. Bukan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan setiap elemen bangsa dalam mewujudkannya. Dukungan dana, daya, serta kerelaan tiap elemen bangsa sangat diperlukan sehingga kemandirian ini bukan impian semata," pesannya.
Lihat Juga: Profil Maulia Permata Putri, Pembawa Baki di Upacara HUT ke-79 RI yang Diganti di Detik-detik Terakhir
(zik)