Viral Kapal Asing Melintas di Laut Natuna Utara, Ini Penjelasan Pangkoarmada I TNI AL
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima Komando Armada (Koarmada) I TNI AL , Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah menanggapi video yang merekam keberadaan kapal perang asing di laut Natuna . Video itu sempat menjadi perbincangan (viral) warganet beberapa waktu lalu.
Menurut Arsyad, keberadaan kapal perang asing di wilayah laut Indonesia (Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia/ZEEI) adalah hal yang biasa. Itu karena di atas ZEEI ada hak pelayaran internasional (freedom of navigation). Di mana semua negara memiliki hak lintas damai di sana.
"Kapal perang yang viral dalam video tersebut mungkin sedang melakukan hak lintas damai atau sedang melintas di Laut Natuna Utara," ujar Arsyad usai melakukan patroli udara di atas Laut Natuna Utara, Jumat (17/9/2021).
Arsyad menegaskan bahwa pengamanan Laut Natuna Utara dilakukan selama 24 jam penuh oleh TNI-AL. TNI AL bahkan mengerahkan sampai dengan 5 KRI secara bergantian untuk melakukan patroli.
"Paling tidak ada 3 atau 4 KRI berada di laut sementara lainnya melaksanakan bekal ulang, sehingga dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan memasuki perairan yurisdiksi Indonesia," sebutnya.
Selain KRI, operasi di Laut Natuna Utara juga melibatkan pesawat udara TNI AL yang melakukan patroli udara maritim secara rutin di wilayah tersebut.
"Hari ini kita juga lakukan patroli udara dan tadi kita lihat ada 4 KRI berada di Laut Natuna Utara untuk menjaga keamanan laut dan memberikan rasa aman bagi para pengguna laut khususnya nelayan kita. Tadi kita juga tidak lihat ada kapal perang atau penjaga pantai negara asing saat kita patroli. Yang ada beberapa kapal nelayan lokal, kapal niaga jenis tangker dan kontainer yang sedang melintas di ZEEI," tukasnya.
Menurut Arsyad, keberadaan kapal perang asing di wilayah laut Indonesia (Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia/ZEEI) adalah hal yang biasa. Itu karena di atas ZEEI ada hak pelayaran internasional (freedom of navigation). Di mana semua negara memiliki hak lintas damai di sana.
"Kapal perang yang viral dalam video tersebut mungkin sedang melakukan hak lintas damai atau sedang melintas di Laut Natuna Utara," ujar Arsyad usai melakukan patroli udara di atas Laut Natuna Utara, Jumat (17/9/2021).
Arsyad menegaskan bahwa pengamanan Laut Natuna Utara dilakukan selama 24 jam penuh oleh TNI-AL. TNI AL bahkan mengerahkan sampai dengan 5 KRI secara bergantian untuk melakukan patroli.
"Paling tidak ada 3 atau 4 KRI berada di laut sementara lainnya melaksanakan bekal ulang, sehingga dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan memasuki perairan yurisdiksi Indonesia," sebutnya.
Selain KRI, operasi di Laut Natuna Utara juga melibatkan pesawat udara TNI AL yang melakukan patroli udara maritim secara rutin di wilayah tersebut.
"Hari ini kita juga lakukan patroli udara dan tadi kita lihat ada 4 KRI berada di Laut Natuna Utara untuk menjaga keamanan laut dan memberikan rasa aman bagi para pengguna laut khususnya nelayan kita. Tadi kita juga tidak lihat ada kapal perang atau penjaga pantai negara asing saat kita patroli. Yang ada beberapa kapal nelayan lokal, kapal niaga jenis tangker dan kontainer yang sedang melintas di ZEEI," tukasnya.
(kri)