Amankan Laut Natuna, TNI AL Tindak Tegas Kapal Asing Masuk Tanpa Izin

Jum'at, 17 September 2021 - 08:42 WIB
loading...
Amankan Laut Natuna,...
Panglima Komando Armada 1 Laskda TNI Arsyad Abdullah menegaskan, kondisi di Laut Natuna aman dan terkendali. Foto/Riezky Maulana
A A A
JAKARTA - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) 1 Laskda TNI Arsyad Abdullah menegaskan, kondisi di Laut Natuna aman dan terkendali. Dalam mengamankan wilayah Laut Natuna , pihak TNI AL mengerahkan sebanyak lima unsur KRI setiap harinya.



"Sikap TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas melindungi kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi. Sehingga, tak ada toleransi berbagai bentuk pelanggaran di Laut Natuna Utara," ujar Arsyad dalam keterangannya, Jumat (17/9/2021).

Tak hanya itu, Arsyad juga melakukan kunjungan komando ke garis depan di Laut Natuna yang bertujuan untuk memastikan kehadiran unsur TNI AL di medan operasi.

Menurutnya, saat ini TNI AL mengemban tugas berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, terkhusus sub Pasal A dan B .

"Mengacu pada undang-undang tersebut, TNI AL dalam hal ini Koarmada I melaksanakan tugas mengamankan perairan Laut Natuna Utara, dalam mengamankan Laut Natuna Utara dituntut kehadiran KRI selalu ada 1x24 jam di wilayah tersebut," ungkapnya.

Pangkoarmada I akan berada di Laut Natuna Utara untuk melakukan patroli udara langsung dalam memastikan secara langsung, keberadaan KRI yang tengah melaksanakan patroli. Hal itu juga termasuk memantau situasi Laut Natuna Utara.

Sebelumnya, Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyebut ribuan kapal asing dari Vietnam dan China yang tak tertangkap radar berada pada daerah overlapping Laut Natuna Utara. Ribuan kapal tak terdeteksi radar, hanya terlihat dengan pantauan mata.

Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut (Bakamla) S Irawan menyampaikan hal itu saat rapat dengan DPR, terkait urgensi Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Laut.

"Begitu dilihat kasat mata atau pun langsung pengamatan udara, itu bahkan sampai ratusan, mungkin ribuan kapal yang ada di sana," ujar Irawan, Selasa (14/9/2021).
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1579 seconds (0.1#10.140)