Bikin Konten Mendidik Merupakan Wujud Bela Negara

Jum'at, 10 September 2021 - 15:05 WIB
loading...
Bikin Konten Mendidik Merupakan Wujud Bela Negara
Ditjen Pothan Kemhan menggelar Ngopi Daring Bela Negara dengan tema Aku, Konten, dan Bela Negara, Kamis (9/9/2021). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Seluruh content creator di Indonesia, khususnya anak-anak generasi muda, seperti milenial dan generasi Z, diharapkan bisa memberikan konten bermanfaat dan mengandung edukasi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini agar masyarakat bisa semakin cerdas dan bangsa Indonesa bisa memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam memajukan Tanah Air.

Hal ini dikatakan Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan) RI Mayjen TNI Dadang Hendrayudha pada acara Ngopi Daring Bela Negara dengan tema "Aku, Konten, dan Bela Negara", Kamis (9/9/2021).

"Karena saya sangat yakin bahwa di Indonesia ini banyak sekali anak-anak muda yang mau bergerak, beraksi dalam upaya membuat konten yang mengedukasi buat pemirsa demi kemajuan bangsanya. Mereka akan muncul sesuai dengan zamannya. Karena untuk menjadi orang yang sukses harus melihat sesuatu dalam bentuk yang lain, tentunya harus kreatif dalam melihat sesuatu untuk menjadi lebih berguna bagi banyak orang," kata Dadang Hendrayudha.

Baca juga: 18 Pegawai Lulus Diklat Bela Negara, KPK Akan Surati Kemenpan RB dan BKN

Acara yang digelar secara daring maupun live di Youube Kemhan RI dan Instagram ini menghadirkan beberapa narasumber. Antara lain entrepreneur yang juga influencer, Atta Halilintar; conten creator edutainment, Koharo; dan content creator masak, Eddy Siswanto. Acara ini dipandu oleh moderator Dennis Adishwara dan Teuku Zacky.

Dadang mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar, dengan populasi penduduk sekitar 271 juta serta pengguna gadget sebanyak hampir 170 juta. Situasi ini akan sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu ancaman yang harus terus diwaspadai adalah terorisme. Sebab, jaringan kelompok terorisme ini masih sering melakukan pembodohan dengan melakukan upaya propaganda melalui sosial media.

"Adanya content creator yang memberikan konten edukatif ini juga adalah salah satu upaya bela negara, untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat, untuk lebih baik dalam penggunaan sosmed. Untuk itu saya mengajak kepada saudara-saudara semua, untuk melakukan 3 yaitu saring sebelum sharing. Karena masyarakat harus bijaksana dalam menggunakan sosmed," katanya.

Baca juga: Kang Emil Minta Semua Pihak Turun Tangan Bela Negara Bantu Vaksinasi

Lebih lanjut alumni Akmil 1988 ini sangat berharap agar masyarakat ataupun para generasi muda yang berprofesi sebagai content creator bisa memberikan edukasi yang mencerahkan, menyejukan dan membuat damai, sehingga masyarakat mendapat suguhan suguhan yang positif.

"Mari kita memberikan apresiasi kepada anak muda yang selalu memberikan hal hal yang positif. Bela negara sekarang bukan untuk angkat senjata, tetapi orang-orang yang berkarya bukan yang banyak gaya, dengan mengancam dan menjelek-jelekkan," ujarnya.

Perwira tinggi berpangkat bintang dua yang pernah menjabat sebagai Kepala Biru Umum (Karoum) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini meminta kepada masyarakat untuk turut serta berperan dalam membuat karya-karya yang kreatif demi memajukan bangsa Indonesia.

"Saya minta kepada masyarakat yang hadir langsung ataupun secara online semuanya untuk melakukan Bela Negara dengan cara berbuat baik dan benar apapun status sosial kita. Harus bisa berkarya untuk kemajuan bangsa ini," kata mantan Kasubdit Kontra Propaganda dan Kasubdit Kesiapsiagaan BNPT ini.

Sementara itu, Atta Halilintar menceritakan bahwa pada awal menjadi content creator, ia mempunyai mimpi membuat lapangan pekerjaan. Namun nyatanya hanya menjadi content creator, tidak akan bisa memberikan lapangan pekerjaan yang luas.

Ketika masuk di dunia content creator, kata Atta, seseorang harus mempertebal mental untuk menghadapi kritikan agar tetap bertahan di dunia entertaiment. "Saya mengawali menjadi content creator dengan mempromosikan produk yang dijual, kemudian terus konsisten dalam membuat konten pastinya akan membuahkan hasil," ujar Atta.

Menurutnya, sebagai bentuk peduli kepada Indonesia, content creator juga harus terus mengedukasi. Sebab, inilah cara yang digunakan dalam bentuk bela negara. "Content creator mempunyai tanggung jawab moral yang besar, proses pendewasaan juga hal yang penting dalam membangun dan membuat konten dalam membangkitkan nasionalisme kita, cinta pada negara Indonesia, dan peduli kepada sesama," ujar Atta.

Sementara itu, Koharo menceritakan, untuk memulai menjadi content creator, pertama kalinya harus mampu mencari jati diri dan selalu mengeksplorasi hingga akhirnya menentukan konten apa yang cocok.

"Seperti bagaimana kaitannya menjadi content creator terkait bela negara? Memilih edutaiment salah satu hal yang keterkaitan dengan bela negara, seperti pembuktian hoaks atau fakta, dan pembuktiannya untuk tidak membodohi anak-anak bangsa yang suka termakan hoaks," ujar Koharo.

Berbeda dengan Koharo, Eddy Siswanto sebagai content creator masak menuturkan bahwa dalam membuat konten dirinya hanya menjadi diri sendiri. "Karena membuat masakan saja banyak sekali ragam makanan yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yang mana hal itu sama saja dengan cinta Indonesia," ujarnya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1775 seconds (0.1#10.140)