Perintah KSAD kepada Lettu Asdar, Pelatih Secapa AD yang Sedang Bersedih
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jauh dari keluarga dan ditimpa musibah penyakit membuat Lettu Asdar, pelatih Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat ( Secapa AD ) bersedih. Pada upacara Prasetya Perwira Lulusan Pendidikan Pembentukan Perwira 2021, Asddar tak bisa mendampingi para siswa yang ia didik selama ini.
Ketika para perwira yang lulus merayakan kebahagiaannya, Asdar tak bisa berdiri dan hanya duduk menyaksikan dari jauh proses upacara yang berlangsung khidmat tersebut. Melihat banyaknya keluarga yang hadir, Asdar langsung teringat keluarga di kampung.
"Kayak enggak enak siswa laki enggak ada disitu berdiri, biasa kan kita berdiri di situ sama siswa barengan, sekarang enggak. Jadi kayak hampa, kayak enggak jadi pembina," ucap Asdar dalam video yang diunggah TNI AD, Minggu (5/9/2021).
Total-total tiga kali dia jatuh sakit sampai akhirnya ditemukan penyebab sebenarnya bahwa Asdar terserang stroke. Gejala ringan awalnya hanya dirasakan Asdar, seperti badan pegal, pusing di bagian kepala, dan mulut yang tak enak untuk merasa.
"Subuh-Subuh sehabis bangun langsung mulut lain, enggak enak bagian badan dan kepala, pegal-pegal. Berobat di (RS) Dustira sembuh. Terus 2020 muncul lagi, tambah yang baru ini, 2021 stroke ringan. Saya bicaranya belum jelas dan kaki bengkak," katanya.
Rekan seprofesi Asdar, Mayor Inf Suprani menjelaskan bahwa Asdar tinggal sebatang kara. Segala rutinitas tetap dijalaninya, meski tanpa pendampingan sang istri yang berada di pulau seberang.
Istri Asdar, jelas Suprani merupakan pegawai Pemda yang berdinas di Makassar. Istrinya tak bisa pindah lokasi tugas, begitu juga Asdar.
"Dalam kondisi sakit terus sendiri di rumah tak ada merawat padahal dia stroke, keluarganya ada di Makassar karena keluarganya bekerja di Pemda. Mau pindah ke sini sulit, kemudian Letnan Asdar itu Bawah Perintah (BP) ke sini. Kemudian diorganikkan disini," tutut Suprani.
Ketika para perwira yang lulus merayakan kebahagiaannya, Asdar tak bisa berdiri dan hanya duduk menyaksikan dari jauh proses upacara yang berlangsung khidmat tersebut. Melihat banyaknya keluarga yang hadir, Asdar langsung teringat keluarga di kampung.
"Kayak enggak enak siswa laki enggak ada disitu berdiri, biasa kan kita berdiri di situ sama siswa barengan, sekarang enggak. Jadi kayak hampa, kayak enggak jadi pembina," ucap Asdar dalam video yang diunggah TNI AD, Minggu (5/9/2021).
Total-total tiga kali dia jatuh sakit sampai akhirnya ditemukan penyebab sebenarnya bahwa Asdar terserang stroke. Gejala ringan awalnya hanya dirasakan Asdar, seperti badan pegal, pusing di bagian kepala, dan mulut yang tak enak untuk merasa.
"Subuh-Subuh sehabis bangun langsung mulut lain, enggak enak bagian badan dan kepala, pegal-pegal. Berobat di (RS) Dustira sembuh. Terus 2020 muncul lagi, tambah yang baru ini, 2021 stroke ringan. Saya bicaranya belum jelas dan kaki bengkak," katanya.
Rekan seprofesi Asdar, Mayor Inf Suprani menjelaskan bahwa Asdar tinggal sebatang kara. Segala rutinitas tetap dijalaninya, meski tanpa pendampingan sang istri yang berada di pulau seberang.
Istri Asdar, jelas Suprani merupakan pegawai Pemda yang berdinas di Makassar. Istrinya tak bisa pindah lokasi tugas, begitu juga Asdar.
"Dalam kondisi sakit terus sendiri di rumah tak ada merawat padahal dia stroke, keluarganya ada di Makassar karena keluarganya bekerja di Pemda. Mau pindah ke sini sulit, kemudian Letnan Asdar itu Bawah Perintah (BP) ke sini. Kemudian diorganikkan disini," tutut Suprani.