Satgas Tegaskan Pembelajaran Tatap Muka Dilakukan Bertahap dan Penuh Kehati-hatian

Jum'at, 03 September 2021 - 04:56 WIB
loading...
Satgas Tegaskan Pembelajaran...
Ketua bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B Harmadi menegaskan bahwa pembukaan PTM ini akan terus dievaluasi dan dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah sudah bisa dilaksanakan di daerah yang berada pada level 3 COVID-19 meskipun dengan terbatas. Ketua bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 , Sonny Harry B Harmadi menegaskan bahwa pembukaan PTM ini akan terus dievaluasi dan dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian.

“Jadi memang kita buka bertahap dan penuh kehati-hatian. Dari hasil evaluasi tadi bahwa simulasi sangat penting. Simulasi sebelum pelaksanaan sangat penting supaya semua siap dan bisa mengidentifikasi potensi-potensi kelemahan atau pelanggaran protokol kesehatan sekita sekolah dibuka,” ujar Sonny dalam keterangannya, Kamis (3/9/2021). Baca juga: IDI Sebut Efek Samping Pasca Vaskinasi COVID-19 adalah Normal

Sonny pun menegaskan bahwa dalam pembukaan PTM ini harus dipastikan anak aman dari rumah sampai ke sekolah dan kembali ke rumah. “Jadi bukan hanya kita memastikan kesiapan sekolah, tetapi bagaimana memastikan anak itu aman dari rumah sampai ke sekolah dan dari sekolah sampai ke rumah.”

“Nah, makanya persiapan simulasi peran orang tua itu menjadi sangat penting. Karena orang tua di masa pandemi ini harus anaknya sebisa mungkin sebaik mungkin dan kalau misalkan tidak ada fasilitas antar jemput yang disiapkan sekolah atau daerah, maka orang tua harus mengantar anaknya,” paparnya.

Sonny mengatakan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Kemendikbud, persiapan PTM sudah dilakukan di 46 kabupaten kota. “Dan hasilnya bahwa 80% dari sekolah yang ada di 46 kabupaten kota itu udah siap melaksanakan.”

“Lalu dari total 435.650 sekolah di Indonesia itu sudah 36% yang melaksanakan PTM sekarang. Nah yang sudah siap namun belum melaksanakan PTM itu sekitar 15%, lalu yang belum melaksanakan PTM juga masih lebih banyak 63%,” sambung Sonny.

Sonny menambahkan bahwa dari evaluasi sementara sekolah yang berhasil melaksanakan PTM adalah yang sudah melakukan uji coba dengan baik. “Memang yang berhasil kalau kita belajar dari daerah-daerah yang sudah berani melakukan pembukaan sekolah karena mereka sudah mulai melakukan uji coba dengan baik. Bahkan pembukaan sekolah kan sudah direncanakan sebelumnya pada Mei lalu tapi kemudian kita mengalami lonjakan kasus.”

“Jadi betul-betul kita harus sangat hati-hati, di satu sisi juga jangan berlebihan karena bagaimanapun juga kalau kita bisa melakukan mitigasi sebaik mungkin maka kita bisa melaksanakan PTM dengan tingkat penularan yang rendah,” tegasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1309 seconds (0.1#10.140)