Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Megawati Mengaku Menangis saat Melihat Jokowi Dikritik Secara Barbar
loading...
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku menangis bila Presiden Jokowi dikritik dengan cara yang menurutnya barbar. Foto/ist
A
A
A
JAKARTA - Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri mengaku menangis ketika melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikritik yang dianggapnya dengan cara barbar. Megawati pun meminta kritik disampaikan dengan mengedepankan etika dan sopan santun.
"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis lo. Beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa. Mikir kita. Mikir rakyat. Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah. Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang. Saya dibully juga gak takut kok. Coba datang berhadapan. Jantan kamu. Kita mesti berkelakuan sebagai warga negara yang punya etika moral. Jangan sembarangan," ucap Megawati dengan nada bergetar dalam sambutan peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali secara virtual, Kamis (19/8/2021).
Kemudian, ketua umum PDIP itu meminta masyarakat agar kritik yang diutarakan kepada Presiden dapat secara konstruktif dan solutif. "Saya hanya ingin orang itu datang baik-baik bertemu Pak Jokowi. Kegagalannya dimana dan konsep dari orang itu supaya tidak gagal seperti apa," ujarnya.
Megawati meminta semua pihak bersatu padu dalam menangani pandemi Covid-19 yang melanda dunia khususnya Indonesia. Dibutuhkan semangat gotong royong di masa sulit seperti ini.
"Saya katakan ke Pak jokowi. Bapak yang tegar saja. Kami di belakang Bapak karena ini adalah cobaan bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. Coba dilihat di televisi negara super power Amerika pun mengalami. Saya sangat sedih kalau banyak orang yang sepertinya menjelekkan Pak Jokowi. Pak Jokowi gagal. Pemerintah kita gagal," tandasnya.
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang ikut mendampingi Megawati dalam acara tersebut menegaskan bahwa kebijakan PDIP terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi sangat jelas.
“PDI Perjuangan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Pemerintahan Presiden Jokowi, terlebih dalam situasi yang sulit seperti ini. Dukungan Partai semakin kokoh,” tutup Hasto.
Source foto: Istimewa
"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis lo. Beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa. Mikir kita. Mikir rakyat. Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah. Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang. Saya dibully juga gak takut kok. Coba datang berhadapan. Jantan kamu. Kita mesti berkelakuan sebagai warga negara yang punya etika moral. Jangan sembarangan," ucap Megawati dengan nada bergetar dalam sambutan peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali secara virtual, Kamis (19/8/2021).
Kemudian, ketua umum PDIP itu meminta masyarakat agar kritik yang diutarakan kepada Presiden dapat secara konstruktif dan solutif. "Saya hanya ingin orang itu datang baik-baik bertemu Pak Jokowi. Kegagalannya dimana dan konsep dari orang itu supaya tidak gagal seperti apa," ujarnya.
Megawati meminta semua pihak bersatu padu dalam menangani pandemi Covid-19 yang melanda dunia khususnya Indonesia. Dibutuhkan semangat gotong royong di masa sulit seperti ini.
"Saya katakan ke Pak jokowi. Bapak yang tegar saja. Kami di belakang Bapak karena ini adalah cobaan bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. Coba dilihat di televisi negara super power Amerika pun mengalami. Saya sangat sedih kalau banyak orang yang sepertinya menjelekkan Pak Jokowi. Pak Jokowi gagal. Pemerintah kita gagal," tandasnya.
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang ikut mendampingi Megawati dalam acara tersebut menegaskan bahwa kebijakan PDIP terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi sangat jelas.
“PDI Perjuangan memberikan dukungan sepenuhnya kepada Pemerintahan Presiden Jokowi, terlebih dalam situasi yang sulit seperti ini. Dukungan Partai semakin kokoh,” tutup Hasto.
Source foto: Istimewa
(muh)
Explore More