Era Digital, Karakter Bangsa Dinilai Perlu Terus Dibangun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI, Achmad Maulani menjelaskan, tantangan yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia di era digital adalah penetrasi internet yang berpotensi melemahkan karakter dan kepribadian generasi milenial Indonesia.
"Responden pada usia 17-25 tahun lebih memprioritaskan menggunakan fitur games, browsing, sosial media, dan messaging,” sambungnya
Maulani melanjutkan membangun karakter bangsa utamanya generasi milenial harus dimulai dari kesadaran bahwa solidaritas kebangsaan dalam perjalanan sejarah negara-bangsa ini ternyata mampu menjadikan Indonesia menjadi rumah yang damai dan nyaman bagi berkembangnya kemajemukan yang ada.
“Karena itu, revitalisasi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang telah berakar kuat dan menjadi penopang berdirinya bangsa ini harus menjadi basis utama pembentukan karakter bangsa,” tambah Wakil Ketua PP Lakpesdam PBNU ini.
Selain itu, Maulani menyebutkan bahwa globalisasi dan disrupsi kebudayaan adalah sesuatu yang tak bisa ditolak. Ia bahkan telah merestrukturisasi seluruh aspek kehidupan. Seluruh bangsa mengalami saling kertergantungan satu sama lain.
“Di tengah penetrasi globalisasi, kita punya modal sosial yang kuat untuk mempertahankan karakter bangsa ini, yakni melalui revitalisasi nilai-nilai kebudayaan yang kita miliki. Salah satunya adalah inkusivitas sosial dan solidaritas kebangsaan," jelasnya.
Sementara itu, Pengajar Universitas Esa Unggul Gun Gun Siswadi menjelaskan Era digital mempengaruhi bela negara, semangat gotong royong, toleransi, kerukunan dan persatuan dan kesatuan bangsa indonesia.
"Bela negara harus diaktualisasikan dan diimplementasikan secara praksis terutama nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila," ucap Gun Gun
Menurut Gun Gun Era digital adalah momentum untuk meningkatkan literasi bela negara dan menekankan nilai-nilai yang dimiliki pancasila dan uud 1945 harus mengakar kuat dan menjadi nafas serta menjiwai segenap warga negara.
"Di tengah derasnya gelombang globalisasi, demokratisasi serta revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Program Bela Negara menjadi benteng pembangunan karakter dan moral bangsa," katanya
"Bela Negara merupakan program yang memprioritaskan pada penggemblengan sikap dan kesadaran untuk menjaga eksistensi NKRI. Program Bela Negara memberikan kontribusi signifikan dalam membangun moralitas dan karakter generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman," pungkasnya.
"Responden pada usia 17-25 tahun lebih memprioritaskan menggunakan fitur games, browsing, sosial media, dan messaging,” sambungnya
Maulani melanjutkan membangun karakter bangsa utamanya generasi milenial harus dimulai dari kesadaran bahwa solidaritas kebangsaan dalam perjalanan sejarah negara-bangsa ini ternyata mampu menjadikan Indonesia menjadi rumah yang damai dan nyaman bagi berkembangnya kemajemukan yang ada.
“Karena itu, revitalisasi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang telah berakar kuat dan menjadi penopang berdirinya bangsa ini harus menjadi basis utama pembentukan karakter bangsa,” tambah Wakil Ketua PP Lakpesdam PBNU ini.
Selain itu, Maulani menyebutkan bahwa globalisasi dan disrupsi kebudayaan adalah sesuatu yang tak bisa ditolak. Ia bahkan telah merestrukturisasi seluruh aspek kehidupan. Seluruh bangsa mengalami saling kertergantungan satu sama lain.
“Di tengah penetrasi globalisasi, kita punya modal sosial yang kuat untuk mempertahankan karakter bangsa ini, yakni melalui revitalisasi nilai-nilai kebudayaan yang kita miliki. Salah satunya adalah inkusivitas sosial dan solidaritas kebangsaan," jelasnya.
Sementara itu, Pengajar Universitas Esa Unggul Gun Gun Siswadi menjelaskan Era digital mempengaruhi bela negara, semangat gotong royong, toleransi, kerukunan dan persatuan dan kesatuan bangsa indonesia.
"Bela negara harus diaktualisasikan dan diimplementasikan secara praksis terutama nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila," ucap Gun Gun
Menurut Gun Gun Era digital adalah momentum untuk meningkatkan literasi bela negara dan menekankan nilai-nilai yang dimiliki pancasila dan uud 1945 harus mengakar kuat dan menjadi nafas serta menjiwai segenap warga negara.
"Di tengah derasnya gelombang globalisasi, demokratisasi serta revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Program Bela Negara menjadi benteng pembangunan karakter dan moral bangsa," katanya
"Bela Negara merupakan program yang memprioritaskan pada penggemblengan sikap dan kesadaran untuk menjaga eksistensi NKRI. Program Bela Negara memberikan kontribusi signifikan dalam membangun moralitas dan karakter generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman," pungkasnya.
(maf)