Penjelasan Kemenkes tentang Data Kasus Corona Disebut Turun

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 18:40 WIB
loading...
Penjelasan Kemenkes...
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memahami adanya keterlambatan pelaporan kasus konfirmasi, sembuh maupun meninggal akibat virus Corona (Covid-19), dalam dua bulan terakhir. Terkini, masih lebih dari 50 ribu kasus Corona belum diperbarui status akhirnya.



Nadia pun memastikan, pihaknya tetap berkomitmen tinggi terhadap transparansi data dan melakukan perbaikan terus menerus terhadap kualitas data nasional.

Nadia menjelaskan, secara nasional terjadi penurunan kasus konfirmasi sebanyak 18 persen ketimbang dengan pekan lalu, namun terdapat varian di setiap provinsi.

"Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo, dan Bangka Belitung mencatatkan peningkatan kasus lebih dari 20 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya," jelasnya.

Lebih jauh dipaparkan Nadia, penurunan kasus signifikan terutama terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang sangat memengaruhi tren penambahan kasus secara nasional. Menurutnya, testing rate dan positivity rate merupakan indikator yang tidak dapat dipisahkan.

Dia menjelaskan, positivity rate hanya dapat diinterpretasikan jika target tes yang menunjukkan bahwa surveilans adekuat mencapai target minimal 1 orang per 1.000 penduduk per pekan.

"Secara nasional testing rate saat ini adalah 3.53 per 1.000 penduduk per pekan dengan positivity rate mingguan sebesar 23.6 persen walau tren positivity rate terus menurun di awal Juli 30.1 persen, dan saat ini menurun hingga 22.5 persen," paparnya.

Adapun provinsi yang belum mencapai target testing tersebut, menurut Nadia yakni Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Maluku. Oleh karena itu, pihaknya terus menggalakkan pelacakan kontak erat lantaran itu merupakan kunci untuk menemukan kasus lebih awal.

Nadia mengatakan, pemerintah juga terus mengupayakan peningkatan tracing dengan memperbaiki sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan. "Diharapkan semua daerah dapat meningkatkan dan mempertahankan testing terutama untuk kasus-kasus suspek dan kontak erat yang ditemukan," ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1890 seconds (0.1#10.140)