Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang, Demokrat: Mending Uangnya Buat Bantu Rakyat

Selasa, 03 Agustus 2021 - 14:26 WIB
loading...
Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang, Demokrat: Mending Uangnya Buat Bantu Rakyat
Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Harahap menilai, pengecatan pesawat kepresidenan kurang tepat. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengecatan ulang terhadap Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 dikritik oleh Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Harahap.

Menurut Yan, pengecatan ulang pesawat kepresidenan itu tidak tepat dilakukan saat negara mengalami krisis kesehatan dan ekonomi. "Mending uangnya buat bantu rakyat yang lagi susah," ujar Yan Harahap, Selasa (3/8/2021).

Dia pun menanggapi pernyataan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono yang mengatakan pengecatan Pesawat BBJ 2 direncanakan sejak 2019 karena bertepatan dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di 2020.

"Kalau alasannya sudah direncanakan dari 2019, kan bisa saja ditunda dulu, sampai kondisi bangsa sudah membaik. Itu juga kalau pemerintah masih miliki sense of crisis. Atau, jangan-jangan memang sudah tak punya," katanya.

Maka itu, dia menilai pengecatan ulang pesawat kepresidenan itu saat ini merupakan pemborosan. "Di saat kondisi bangsa sedang mengalami krisis kesehatan dan krisis ekonomi, malah tega buang-buang anggaran untuk sesuatu yang menurut saya sama sekali tidak urgent. Toh, tanpa pengecatan ulang pun, kan pesawat kepresidenan itu masih bagus, dan tetap bisa beroperasi kok," pungkasnya.

Diketahui, pesawat kepresidenan telah dicat ulang dari sebelumnya putih biru kini menjadi merah putih. Tak hanya itu, Helikopter Super Puma yang sering digunakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun diketahui dicat ulang menjadi warna merah dan putih. Rico Afrido Simanjuntak
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)