PPKM Level 4 Berakhir Besok, Epidemiolog: Kalau Tak Ada Anggaran Jangan Dipaksakan

Minggu, 01 Agustus 2021 - 19:20 WIB
loading...
PPKM Level 4 Berakhir Besok, Epidemiolog: Kalau Tak Ada Anggaran Jangan Dipaksakan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Jawa dan Bali akan berakhir pada Senin (2/8/2021) besok. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) Level 4 di Jawa dan Bali akan berakhir pada Senin (2/8/2021) besok. Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mempertanyakan kemampuan anggaran pemerintah untuk insentif sosial maupun ekonomi masyarakat jika PPKM Level 4 kembali diperpanjang.

"Kalau mau diteruskan, yang pertama harus dilakukan ialah dan ini yang tahu adalah pemerintah. Ada tidak, resources-nya secara financial untuk mendukung masyarakat rawan, insentif sosial, ekonomi, ini penting untuk keberhasilan," kata Dicky saat dihubungi, Minggu (1/8/2021).

Kalau tidak ada, Dicky menyarankan agar pemerintah jangan memaksakan untuk melakukan perpanjangan. Sebab, PPKM ini sifatnya untuk strategi penguatan penanganan pandemi, bukan strategi utama. "Jadi, kalau tidak ada, tidak cukup dananya ya pemerintah harus mengejar yang selama ini terabaikan, yaitu 3T dengan isolasi karantina, 5M serta vaksinasi," katanya.

Baca juga: Pendapatan Pelaku Usaha Rontok, Kadin Minta PPKM Tidak Diperpanjang

Menurut Dicky, ada 3 hal yang harus dilakukan yakni 3T (testing, tracing dan treatment), 5M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas) dan vaksinasi. "Itu yang harus dilakukan. Dan itu harus benar-benar komitmen tinggi, bukan hanya wacana," kata Dicky.

Kemudian, ia pun mengevaluasi penanganan pandemi selama PPKM ini. Dari kasus terkonfirmasi, pada 3 Juli ada di angka 85,07 per 1 juta, terakhir datanya per 30 Juli 151,44 per 1 juta. Itu berarti angkanya masih tinggi. Sedangkan untuk angka reproduksi, pada 3 Juli ada di angka 1,36 dan per 30 Juli di 1,105.

"Ini yang menurun. Walaupun tetap, tidak selaras dengan test positivity rate sebetulnya," katanya.

Menurutnya, angka kematian pada 3 Juli ada 1,7 per 1 Juta, sedangkan pada 30 Juli 6,12 per 1 juta, artinya ada peningkatan. Untuk case fatality rate juga ada peningkatan, dari 3,44 pada 3 Juli, menjadi 3,5 pada 30 Juli. Lalu tes yang dilakukan untuk menemukan 1 kasus terkonfirmasi, ada sedikit penurunan, pada 3 Juli 4,1 tes untuk mendapatkan 1 kasus terkonfirmasi, pada 30 Juli atau akhir Juli menjadi 3,8. Dan activity rate dari 3 Juli 24,1% meningkat pada akhir Juli menjadi 26,5%.

Baca juga: Berakhir 2 Agustus, Anies: Bukan Soal PPKM Level 4, tapi Keselamatan

"Semuanya masih jauh sekali di atas 5%. Yang artinya menandakan pandemi belum tertangani dengan baik. Sedangkan untuk vaksinasi penuh yang sudah vaksinasi penuh, meningkat 2% lebih dari sebelumnya di 5,1% menjadi sekarang yang menerima vaksinasi secara penuh di 7,19% dan ini ya suatu kabar baik di tengah indikator-indikator kunci masih tinggi, termasuk angka kematian," kata Dicky.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3163 seconds (0.1#10.140)