Turunkan Kematian Covid-19, Guru Besar UI Minta 7 Aspek Ini Diperhatikan
loading...
A
A
A
Keenam, penanganan isolasi mandiri. Menurut Tjandra, pasien isoman wajib dievaluasi keadaannya secara rutin setidaknya dua kali sehari, mulai suhu, saturasi oksigen, perubahan gejala yang terjadi, serta perubahan pada penyakit komorbid yang dimiliki.
Komunikasi perawat dengan pasien isoman tersebut dapat dilakukan dengan telepon/WA ke rumah sakit atau Puskesmas, atau lewat Telemedisin yang disediakan pemerintah. Yang tak kalah penting, penyediaan obat, baik untuk Covid-19 maupun komorbidnya.
Ketujuh, penanganan pasien gawat dan kritis di rumah sakit. Tjandra mengakui hal ini memerlukamn ketersediaan ruang isolasi, ICU dengan alat dan obat, seperti Tocilizumab, immunoglobulin intravena, atau antibodi monoklonal dan sebagainya.
”Tapi yang paling Utama adalah peran sentral tenaga kesehatan yang harus mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugasnya, jam kerja yang wajar, keamanan kerja dengan alat pelindung duri (APD) yang memberi proteksi maksimal, serta pemenuhan hak mereka dalam menjalankan tugas,” kata mantan Direktur WHO Asia Tenggara ini.
Komunikasi perawat dengan pasien isoman tersebut dapat dilakukan dengan telepon/WA ke rumah sakit atau Puskesmas, atau lewat Telemedisin yang disediakan pemerintah. Yang tak kalah penting, penyediaan obat, baik untuk Covid-19 maupun komorbidnya.
Ketujuh, penanganan pasien gawat dan kritis di rumah sakit. Tjandra mengakui hal ini memerlukamn ketersediaan ruang isolasi, ICU dengan alat dan obat, seperti Tocilizumab, immunoglobulin intravena, atau antibodi monoklonal dan sebagainya.
”Tapi yang paling Utama adalah peran sentral tenaga kesehatan yang harus mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugasnya, jam kerja yang wajar, keamanan kerja dengan alat pelindung duri (APD) yang memberi proteksi maksimal, serta pemenuhan hak mereka dalam menjalankan tugas,” kata mantan Direktur WHO Asia Tenggara ini.
(muh)