Anggota DPR Isoman di Hotel Dinilai Jomplang dengan Kondisi Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wacana pemberian fasilitas hotel untuk tempat isolasi mandiri (isoman) bagi Anggota DPR, staf dan juga PNS di lingkungan DPR yang terpapar dinilai masyarakat tak adil.
Andi (26) seorang pedagang di daerah Cipedak Jakarta Selatan mengaku kecewa dengan wacana tersebut. Dia menyebut hal itu melukai hati rakyat yang sulit melakukan isoman serba keterbatasan.
"Enggak fair ya, adanya fasilitas yang diberikan kepada anggota DPR (Isoman di hotel)," kata Andi kepada MNC Portal, (28/7/2021).
Dia menyebut, saat ini langkah yang di ambil DPR dianggap tidak adil. Sebab di saat masyarakat bertahan hidup dengan serba keterbatasan, anggota DPR malah menjalani isolasi mandiri dengan fasilitas mewah.
"Fasilitas yang diberikan itu jomplang yang dimiliki DPR sama masyarakat. Masyarakat fasilitas susah, serba terbatas dibandingin dengan DPR yang serba eksklusif gak fair gak adil sama rakyat," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR mengaku akan menyediakan fasilitas berupa hotel untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) bagi Anggota DPR, staf dan juga PNS di lingkungan DPR yang terpapar Covid-19 namun masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
Hal ini dituangkan dalam Surat Setjen DPR tanggal 26 Juli 2021 tentang Isolasi Mandiri, yang dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar. Menurutnya, hal ini dilakukan karena ada beberapa Anggota DPR yang komplain karena ada yang menjalani isoman di rumah dinas anggota.
"Gini, ini kan interaksi anggota di dapil sangat tinggi potensi untuk bisa terjadi salah satunya positif. Tentu ada beberapa anggota yang saya sampaikan beberapa minggu lalu yang positif tinggal di rumah Kompleks Kalibata (rumah dinas Anggota DPR) itu juga dikomplain oleh anggota lain, karena berisiko menularkan bagi lingkungan. Tentu ini menjadi masalah," ujar Indra saat dihubungi, Selasa (27/7/2021).
Andi (26) seorang pedagang di daerah Cipedak Jakarta Selatan mengaku kecewa dengan wacana tersebut. Dia menyebut hal itu melukai hati rakyat yang sulit melakukan isoman serba keterbatasan.
"Enggak fair ya, adanya fasilitas yang diberikan kepada anggota DPR (Isoman di hotel)," kata Andi kepada MNC Portal, (28/7/2021).
Dia menyebut, saat ini langkah yang di ambil DPR dianggap tidak adil. Sebab di saat masyarakat bertahan hidup dengan serba keterbatasan, anggota DPR malah menjalani isolasi mandiri dengan fasilitas mewah.
"Fasilitas yang diberikan itu jomplang yang dimiliki DPR sama masyarakat. Masyarakat fasilitas susah, serba terbatas dibandingin dengan DPR yang serba eksklusif gak fair gak adil sama rakyat," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR mengaku akan menyediakan fasilitas berupa hotel untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) bagi Anggota DPR, staf dan juga PNS di lingkungan DPR yang terpapar Covid-19 namun masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
Hal ini dituangkan dalam Surat Setjen DPR tanggal 26 Juli 2021 tentang Isolasi Mandiri, yang dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar. Menurutnya, hal ini dilakukan karena ada beberapa Anggota DPR yang komplain karena ada yang menjalani isoman di rumah dinas anggota.
"Gini, ini kan interaksi anggota di dapil sangat tinggi potensi untuk bisa terjadi salah satunya positif. Tentu ada beberapa anggota yang saya sampaikan beberapa minggu lalu yang positif tinggal di rumah Kompleks Kalibata (rumah dinas Anggota DPR) itu juga dikomplain oleh anggota lain, karena berisiko menularkan bagi lingkungan. Tentu ini menjadi masalah," ujar Indra saat dihubungi, Selasa (27/7/2021).
(maf)