Agar Krisis Kesehatan Tak Menjelma Krisis Sosial-Ekonomi
loading...
A
A
A
Konflik dan gesekan dilapangan juga terjadi akibat buruknya layanan kesehatan karena melebihi kapasitas kemampuan, sudah banyak tenaga kesehatan yang meninggal karena covid-19 ataupun tenaga kesehatan sudah mengalami kelelahan, cemas, stress, dan tertekan yang tentu berdampak langsung kepada kesehatan mental dan kehidupan keluarga. Ironinya pemerintah didapati belum sepenuhnya membayar biaya pengobatan/pelayanan rumah sakit penyintas covid-19 dan terlambat memberikan tunjangan kepada tenaga kesehatan sehingga penundaan dan keterlambatan tersebut berdampak langsung kepada kualitas pelayanan kepada masyarakat. Tenaga kesehatan harus diperkuat, angkat kematian tenaga kesehatan yang terus meningkat menurut data
LaporCovid-19, koalisi warga untuk keterbukaan data, laporan, kajian, dan advokasi terkait COVID-19 mencatat sejak Maret 2020 hingga 16 Juli 2021 ada 1.299 nakes yang meninggal dunia. Demikian juga data
Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga mempublikasikan data kematian dokter per 12 Juli 2021 total ada 491 dokter yang meninggal. Tentu saja ini suatu hal yang sangat memprihatinkan, karena anggota keluarga mereka kehilangan, dan kerugian bagi bangsa dan Negara.
Kondisi Psikologis Masyarakat
Dalam berbagai riset didapati bahwa individu yang pernah terkena covid-19 juga berdampak kepada psikisnya, karena mereka mengalami penurunan Kesehatan dan tentu saja berdampak kepada Kesehatan psikis dan mentalnya, sehingga masyarakat saat ini lebih sendif, mudah tersinggung dan mudah emosional ditambah dengan tekanan-tekanan ekonomi.
Arogansi oknum aparat dilapangan, dimana menegakan aturan dengan kekerasan dan keterlambatan pemerintah menyalurkan bantuan sosial bisa menimbulkan kebencian kemarahan rakyat, ditambahkan lagi statemen pejabat bernada ancaman membuat rakyat bisa muak dan marah.
Survey terbaru dari lembaga survey LSI yang publikasikan 18 Juli 2021 menunjukan bahwa tingkat Kepuasan atas kinerja Jokowi tangani corona turun, kini hanya 59%. Persentase kepuasan kinerja pemerintah mengalami penurunan dari survei sebelumnya. LSI dalam surveynya mencatat, ada penurunan kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi dalam 6 bulan terakhir.
Ketidakpercayaan yang menurun sangat rawan menjadi isu politik, apalagi saat ini wacana Presiden 3 Periode digaungkan oleh sekelompok orang yang tentu saja menjadi isu sensitif
Waspada Krisis Ekonomi
Hari ini di Bandung mulai terjadi gejolak, sekumpulan pekerja ojek online melalukan protes atas perpanjangan PPKM, situasi ini tentu saja hanya di waspadai jangan sampai meluas, " pembangkangan" massal akan terjadi bila tidak cepat di redam dengan pendekatan humanis, karena saat ini juga mulai terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan akan berdampak kepada kemarahan, kekecewaan dan pengangguran. Bila konflik-konflik ini tidak dikelola dengan baik, akan memunculkan krisis sosial seperti kerusuhan massal, penjarahan, demontrasi besar-besaran, kriminalitas yang tinggi dan berakhir dengan krisis kepercayaan kepada pemerintah atau krisis politik
LaporCovid-19, koalisi warga untuk keterbukaan data, laporan, kajian, dan advokasi terkait COVID-19 mencatat sejak Maret 2020 hingga 16 Juli 2021 ada 1.299 nakes yang meninggal dunia. Demikian juga data
Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga mempublikasikan data kematian dokter per 12 Juli 2021 total ada 491 dokter yang meninggal. Tentu saja ini suatu hal yang sangat memprihatinkan, karena anggota keluarga mereka kehilangan, dan kerugian bagi bangsa dan Negara.
Kondisi Psikologis Masyarakat
Dalam berbagai riset didapati bahwa individu yang pernah terkena covid-19 juga berdampak kepada psikisnya, karena mereka mengalami penurunan Kesehatan dan tentu saja berdampak kepada Kesehatan psikis dan mentalnya, sehingga masyarakat saat ini lebih sendif, mudah tersinggung dan mudah emosional ditambah dengan tekanan-tekanan ekonomi.
Arogansi oknum aparat dilapangan, dimana menegakan aturan dengan kekerasan dan keterlambatan pemerintah menyalurkan bantuan sosial bisa menimbulkan kebencian kemarahan rakyat, ditambahkan lagi statemen pejabat bernada ancaman membuat rakyat bisa muak dan marah.
Survey terbaru dari lembaga survey LSI yang publikasikan 18 Juli 2021 menunjukan bahwa tingkat Kepuasan atas kinerja Jokowi tangani corona turun, kini hanya 59%. Persentase kepuasan kinerja pemerintah mengalami penurunan dari survei sebelumnya. LSI dalam surveynya mencatat, ada penurunan kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi dalam 6 bulan terakhir.
Ketidakpercayaan yang menurun sangat rawan menjadi isu politik, apalagi saat ini wacana Presiden 3 Periode digaungkan oleh sekelompok orang yang tentu saja menjadi isu sensitif
Waspada Krisis Ekonomi
Hari ini di Bandung mulai terjadi gejolak, sekumpulan pekerja ojek online melalukan protes atas perpanjangan PPKM, situasi ini tentu saja hanya di waspadai jangan sampai meluas, " pembangkangan" massal akan terjadi bila tidak cepat di redam dengan pendekatan humanis, karena saat ini juga mulai terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan akan berdampak kepada kemarahan, kekecewaan dan pengangguran. Bila konflik-konflik ini tidak dikelola dengan baik, akan memunculkan krisis sosial seperti kerusuhan massal, penjarahan, demontrasi besar-besaran, kriminalitas yang tinggi dan berakhir dengan krisis kepercayaan kepada pemerintah atau krisis politik