Pengelola Sebut RSDC-19 Wisma Atlet Masih Kekurangan Nakes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Humas RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran, Kolonel Kesehatan Dokter Mintoro Sumego mengaku mengalami kekurangan tenaga kesehatan (nakes).
"Tenaga kesehatan kita dapat bantuan dari Panglima TNI, dari pendidikan jumlah tenaga kesehatan itu ada 2.945 orang. Jika di total tanaga kesehatan dan non kesehatan maka totalnya menjadi 3.275 orang. Memang ini kurang," ujar Mintoro Sumego, dalam siaran YouTube BNPB yang dikutip Jumat (16/7/2021).
Apalagi kata dia, masih banyak pasien Covid-19 yang terus berdatangan ke Wisma Atlet Kemayoran. "Kami dari Wisma Atlet melakukan pelayanan kesehatan rumah sakit lapangan di hilir. Kita menerima dari hulu. Kalau di hulu bagus (Prokes ditaati, Vaksinasi dipercepat), di hilir akan berkurang," jelas Mintoro Sumego.
Dikatakannya, pihaknya berusaha mengoptimalkan layanan di ICU RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran yang saat ini sudah menangani pasien Covid-19 dengan gejala berat. "Kalau di ICU kita optimalkan dokter dan perawat di sana. Tenaga medis memang masih kurang, kita coba meminta ke Panglima TNI dan Kementerian Kesehatan," tandas Mintoro Sumego.
"Tenaga kesehatan kita dapat bantuan dari Panglima TNI, dari pendidikan jumlah tenaga kesehatan itu ada 2.945 orang. Jika di total tanaga kesehatan dan non kesehatan maka totalnya menjadi 3.275 orang. Memang ini kurang," ujar Mintoro Sumego, dalam siaran YouTube BNPB yang dikutip Jumat (16/7/2021).
Apalagi kata dia, masih banyak pasien Covid-19 yang terus berdatangan ke Wisma Atlet Kemayoran. "Kami dari Wisma Atlet melakukan pelayanan kesehatan rumah sakit lapangan di hilir. Kita menerima dari hulu. Kalau di hulu bagus (Prokes ditaati, Vaksinasi dipercepat), di hilir akan berkurang," jelas Mintoro Sumego.
Dikatakannya, pihaknya berusaha mengoptimalkan layanan di ICU RSDC-19 Wisma Atlet Kemayoran yang saat ini sudah menangani pasien Covid-19 dengan gejala berat. "Kalau di ICU kita optimalkan dokter dan perawat di sana. Tenaga medis memang masih kurang, kita coba meminta ke Panglima TNI dan Kementerian Kesehatan," tandas Mintoro Sumego.
(cip)