8.782 Orang Tanda Tangani Petisi Tolak Program Vaksinasi Berbayar

Selasa, 13 Juli 2021 - 15:19 WIB
loading...
8.782 Orang Tanda Tangani...
Tenaga kesehatan memperlihatkan vaksin Sinovac yang akan disuntikan kepada peserta vaksinasi di Sentra Vaksinasi Covid-19 Bank DKI Kantor Layanan Juanda, Jakarta, Sabtu (10/07/2021). FOTO/DOK.SINDOnews/ASTRA BONARDO
A A A
JAKARTA - Lebih dari 8.782 orang dari 10.000 yang ditargetkan telah menandatangani petisi untuk membatalkan program vaksinasi berbayar atau mandiri. Adapun petisi tersebut ditujukan kepada Presiden Jokowi, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri BUMN Erick secara daring melalui lama Change.org.

Koalisi tersebut beranggapan bahwa program vaksinasi gotong royong individu hanya akan meningkatkan ketimpangan di tengah pandemi virus Covid-19. Lebih lanjut, dengan adanya skema berbayar, orang-orang yang lebih kaya dan memiliki uang dianggap bisa langsung membayar dan divaksinasi, sementara yang tidak bisa harus mengantre.

Selain itu, Koalisi tersebut juga menekankan terhadap tidak sesuainya alokasi vaksin. Hal ini mengingat banyaknya daerah yang masih kekurangan vaksin.

Baca juga: Soal Vaksin Berbayar, Ini Penjelasan Menkes dalam Raker dengan Komisi IX DPR

"Logikanya seperti ini. Sekarang, banyak yang sedang antre untuk dapat vaksin gratis. Tapi, bukannya menambah kuota vaksinasi program, pemerintah malah meminta orang-orang untuk membayar kalau ingin cepat divaksin," kata ahli sosiologi bencana, Sulfikar Amir dalam keterangan tertulis, Selasa (13/07/2021).

Para pendukung petisi tersebut juga menganggap pengadaan vaksin gotong royong indovidu atau berbayar adalah upaya pemerintah melaksanakan bisnis dengan masyarakatnya di tengah pandemi. Selain itu, harga vaksinasi yang mahal juga dirasa hanya akan menguntungkan sebagian kelompok saja.

"Dengan harga total sekitar 400.000 lebih (sekali suntik), maka dipastikan yang beli adalah bukan rakyat biasa. Padahal, belum semua rakyat dapat vaksin karena tiap dibuka layanan selalu ada notifikasi 'kuota terbatas'," kata Agus Tavip, salah seorang pendukung petisi.

Baca juga: Vaksin Berbayar, DPR: Amerika Negara Liberal Mengratiskan Semua

Sementara, penolakan dari warga tersebut juga membuat Kimia Farma harus menghentikan sementara program vaksinasi gotong royong individu ini. Namun, Koalisi tetap meminta agar program ini dibatalkan dan vaksin yang ada dialokasikan untuk program vaksinasi gratis dari pemerintah.

"Gotong royong itu harusnya saling bantu untuk mempercepat vaksinasi semua warga, bukan komersialisasi vaksin," kata Sulfikar.

Untuk diketahui Petisi penolakan Vaksinasi Gotong Royong (VGR) itu dimulai oleh Koalisi Vaksin untuk Semua. Adapun mereka terdiri dari, Epidemiolog Pandu Riono, inisiator LaporCovid19 Irma Hidayana, dan ahli sosiologi bencana Sulfikar Amir.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pertanyakan Vaksin Berbayar,...
Pertanyakan Vaksin Berbayar, Perjuangan Annisa Pohan Didukung Jokowi
Tak Terima Annisa Pohan...
Tak Terima Annisa Pohan Diserang, Senior AHY Tantang Dewi Tanjung
Batalkan Berbayar, Jokowi...
Batalkan Berbayar, Jokowi Tegaskan Vaksin Gotong Royong Ditanggung Perusahaan
Presiden Jokowi Batalkan...
Presiden Jokowi Batalkan Vaksinasi Berbayar
DPR Nilai Vaksin Berbayar...
DPR Nilai Vaksin Berbayar Rawan Mafia dan Korupsi
Vaksin Berbayar Timbulkan...
Vaksin Berbayar Timbulkan Polemik, Puan Maharani Ingatkan Tak Boleh Hilangkan Hak Rakyat Dapatkan Vaksin Gratis
Soal Vaksin Berbayar,...
Soal Vaksin Berbayar, Ini Saran KPK kepada Pemerintah
Desak Pemerintah Batalkan...
Desak Pemerintah Batalkan Vaksinasi Berbayar, ICW Ungkap Potensi Permasalahan
Koalisi Masyarakat Sipil...
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Pemerintah Cabut Kebijakan Vaksin Berbayar
Rekomendasi
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Tarif dan Ketentuan...
Tarif dan Ketentuan Baru Pajak BBM di Jakarta, Simak Penjelasannya
Wali Kota Istanbul Dipenjara,...
Wali Kota Istanbul Dipenjara, Ribuan Warga Turki Berdemonstrasi Lawan Kebijakan Erdogan
Berita Terkini
Momen Anak-anak Mantan...
Momen Anak-anak Mantan Presiden Kumpul di Ultah Didit Prabowo
17 menit yang lalu
Anies Baswedan: RUU...
Anies Baswedan: RUU TNI Jangan Sampai Alihkan Prajurit dari Tugas Utamanya
1 jam yang lalu
Kasus Teror Kepala Babi...
Kasus Teror Kepala Babi dan Tikus, Bareskrim Analisis CCTV Kantor Tempo
1 jam yang lalu
AHY Tunjuk 7 Waketum...
AHY Tunjuk 7 Waketum Partai Demokrat, Ada Dede Yusuf hingga Edhie Baskoro Yudhoyono
2 jam yang lalu
Selidiki Dugaan Teror...
Selidiki Dugaan Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus, Bareskrim Polri Cek TKP di Kantor Tempo
2 jam yang lalu
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng...
AHY Tunjuk Andi Mallarangeng Jadi Ketua Dewan Pakar Demokrat 2025-2030
3 jam yang lalu
Infografis
Trump Bela Putin, Tepis...
Trump Bela Putin, Tepis Klaim Rusia Tolak Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved