Atasi Kelangkaan Obat, Pemerintah Lakukan Langkah Ini

Selasa, 06 Juli 2021 - 11:36 WIB
loading...
Atasi Kelangkaan Obat, Pemerintah Lakukan Langkah Ini
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kesulitan masyarakat mendapatkan obat-obatan beberapa hari terakhir, terutama untuk pasien Covid-19 , direspons pemerintah. Pemerintah pada hari ini meluncurkan layanan Telemedicine di Provinsi DKI Jakarta.

"Masyarakat dapat melakukan swab di lab-lab yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Bila positif, pemerintah akan mengirimkan obat-obatan secara gratis kepada yang bersangkutan," ujar Juru Bicara Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi, Selasa (6/7/2021).

Jodi menambahkan, Koordinator PPKM Darurat telah meminta bantuan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengidentifikasi persoalan kelangkaan obat di pasaran. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menempatkan polisi di lokasi penjualan obat, sehingga bisa mengurangi potensi penimbunan, yang ujungnya bisa terjadi kenaikan harga.



"Banyak juga masyarakat yang panik dan akhirnya menyiapkan obat, walau mungkin tidak sakit. Pemerintah juga terus meminta perusahaan-perusahaan farmasi agar dapat memenuhi kebutuhan ini," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih dan terus berkoordinasi dengan distributor obat untuk mengatasi masalah kelangkaan obat. "Dan memastikan kelangkaaan ini tidak terjadi lagi," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa pemerintah sudah menentukan harga eceran tertinggi (HET) obat-obatan untuk mengatasi kenaikan harga.

Dia melanjutkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah melakukan koordinasi mengatasi masalah kelangkaan dan mahalnya harga obat. Kata dia, ada beberapa penyebab masyarakat kini sulit mendapatkan obat. "Ada yang menstok dan ada yang bermain di pasar karena kebutuhan tinggi. Harga jadi meningkat," pungkas Nadia.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)