Anggota Komisi II DPR Nilai Pelibatan TNI/Polri Mampu Redam Konflik Papua

Jum'at, 02 Juli 2021 - 21:26 WIB
loading...
Anggota Komisi II DPR...
Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sikap tegas pemerintah dinilai berhasil meredakan konflik yang selama ini terjadi di Papua . Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, termasuk dalam upaya penegakan hukum dan investigasi terhadap sejumlah kasus kekerasan yang terjadi di Papua.

Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mengaku sangat memahami langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya menekan tingkat kejahatan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Menurutnya, ada dua sisi yang dilihat pemerintah dalam memutuskan menerjunkan TNI dan Polri menghadapi KKB Papua. Dari sisi Polri tentu pemerintah melihat dan mengkaji kondisi keamanan di Papua, sementara melalui TNI, pemerintah mengkaji soal pertahanannya.

"Jika keamanan dan pertahanan sudah terganggu di Papua, tentu sudah selayaknya TNI dan Polri diturunkan," katanya, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Berhasil Batasi Aktivitas KKB Papua, Ketua PBNU Apresiasi Pemerintah

Guspardi sangat yakin, pemerintah tidak mengharapkan terjadinya peristiwa kekerasan di Papua. Penugasan TNI dan Polri di Papua adalah dalam rangka mengawal kedaulatan negara, khususnya mencermati aktifnya kembali KKB. Selain itu, keberadaan aparat di Papua juga bertugas memelihara ketertiban dan keamanan masyarakat dari berbagai gangguan.

"Oleh karena itu, pemerintah tentu akan melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki situasi buruk yang terjadi selama ini," katanya.

Di sisi lain, Guspardi Gaus juga menilai tindakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata Papua yang selama ini telah melakukan tindak kekerasan yang menimbulkan suasana teror, sudah semestinya dikategorikan sebagai tindakan separatisme dan terorisme.

Baca juga: Konflik Papua Dinilai Harus Terus Dicarikan Solusi Perdamaian

Meski ada anggapan yang menyebut upaya hukum pemerintah dalam menetapkan KKB Papua masuk dalam kategorikan tindakan separatisme dan terorisme adalah langkah berlebihan, menurut Guspardi, menolaknya. Menurutnya, pemerintah tentu tidak sembarangan dan sudah ada kajian serta analisa yang matang dalam penetapkan status KKB sebagai tindakan separatisme dan terorisme.

"Terbukti, dengan menerjunkan TNI-Polri dalam operasinya ke Papua, ternyata mampu menekan tindakan kekerasan yang dilakukan KKB Papua. Kalau dulu mereka melakukan kejahatan dan kekerasan secara terang-terangan, sekarang sudah tidak lagi," kata Guspardi.

Karena melihat kondisi di Papua sudah mulai aman, lanjut Guspardi, dia berharap pemerintah perlu mulai mengubah pola pendekatan yang dilakukan, dari pendekatan represif menjadi pendekatan persuasif.

"Artinya, pemerintah sudah bisa mulai menarik keberadaan atau mengurangi aparat TNI di Papua jika memang kondisi sudah mulai aman dan kembali melakukan pendekatan persuasif," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
12 Jenazah Korban Pembantaian...
12 Jenazah Korban Pembantaian KKB Diserahkan ke Keluarga, Ini Identitasnya
11 Jenazah Pendulang...
11 Jenazah Pendulang Emas yang Dibunuh KKB Ditemukan di 5 Tempat Berbeda
9 Jenazah Korban Pembunuhan...
9 Jenazah Korban Pembunuhan KKB Papua Ditemukan, 2 Masih Dicari
Kemhan Pastikan Korban...
Kemhan Pastikan Korban Pembunuhan KKB di Yahukimo Warga Sipil, Bukan Anggota TNI
11 Orang Tewas oleh...
11 Orang Tewas oleh KKB, Menko Polkam: Pengamanan Daerah Rawan Akan Ditingkatkan
Polri Masih Berupaya...
Polri Masih Berupaya Evakuasi 12 Pendulang Emas yang Selamat dari Pembantaian KKB
Menko PMK Klaim Kondisi...
Menko PMK Klaim Kondisi Keamanan di Yahukimo Terkendali
Guru Diserang KKB hingga...
Guru Diserang KKB hingga Tewas, Ketua DPR Desak Aparat Tingkatkan Keamanan di Yahukimo
Kecam Aksi Biadab OPM...
Kecam Aksi Biadab OPM Serang Guru di Yahukimo, Kapuspen: TNI Tak Akan Tinggal Diam
Rekomendasi
BNI Perkuat Komunikasi...
BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN Melalui Optimasi AI
Polresta Malang Dalami...
Polresta Malang Dalami Rekaman CCTV Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Oknum Dokter
Suara Cakaran saat Karantina...
Suara Cakaran saat Karantina KDII, Robby Purba Terkejut dengan Teror Mistis Tenny Tap
Berita Terkini
Mantan Ketum Iwakum...
Mantan Ketum Iwakum Andi Saputra Dilantik sebagai Hakim Ad Hoc Tipikor
15 menit yang lalu
KPK Tetapkan Tiga Tersangka...
KPK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dinas PU Mempawah
26 menit yang lalu
Bertemu Dubes India,...
Bertemu Dubes India, Prabowo Belasungkawa Atas Serangan Terorisme di Kashmir
1 jam yang lalu
KPK Sita 65 Bidang Tanah...
KPK Sita 65 Bidang Tanah Terkait Kasus Dugaan Korupsi Jalan Tol Trans Sumatera
1 jam yang lalu
Iperindo Optimistis...
Iperindo Optimistis Industri Galangan Kapal Nasional Mampu Hadapi Banyak Tantangan
3 jam yang lalu
Sahroni Desak Polisi...
Sahroni Desak Polisi Tuntaskan Kasus Rektor UP yang Dicopot karena Bela Korban Pelecehan
4 jam yang lalu
Infografis
Ranpur LVTP-7A1 Marinir...
Ranpur LVTP-7A1 Marinir TNI AL Mampu Menerjang Laut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved