Amir Uskara Tanamkan Nilai Pilar Kebangsaan ke Kader LEPPAMI HMI
loading...

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, M Amir Uskara dalam seminar kebangsaan bertema Menanamkan Prinsip dan Nilai 4 Pilar Kebangsaan Kepada Kader HMI di Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (1/7/21). FOTO/IST
A
A
A
GOWA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, M Amir Uskara mengungkapkan tantangan kebangsaan dalam kehidupan berbangsa terdiri dari dua faktor, yakni internal dan eksternal.
Ia mengatakan, dari sisi internal kebangsaan, ada lima faktor yang harus diselesaikan. Generasi muda seperti kader HMI yang aktif di Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI) harus mengambil bagian penting sebagai solutor.
"Pertama, masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama serta munculnya pemahaman terhadap ajaran agama yang keliru dan sempit. Kedua, pengabaian terhadap kepentingan daerah serta timbulnya fanatisme kedaerahan," kata Amir Uskara dalam seminar kebangsaan bertema "Menanamkan Prinsip dan Nilai 4 Pilar Kebangsaan Kepada Kader HMI" di Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (1/7/21).
Baca juga: Bahas Empat Pilar Kebangsaan bagi Milenial, Ketua MPR Terima Kunjungan Pemuda Perindo
"Ketiga, kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinnekaan dan kemajemukan. Keempat, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa. Dan terakhir, tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal," katanya.
Sedangkan tantangan eksternal, anggota DPR RI dari Dapil 1 Sulawesi Selatan tersebut meyakini terdapat dua indikator, yaitu globalisasi dan kapitalisme. Semestinya dua hal tersebut bisa dihadapi nasionalisme dan patriotisme masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dengan lebih mengutamakan kepentingan negara dan bangsa.
Ia mengatakan, dari sisi internal kebangsaan, ada lima faktor yang harus diselesaikan. Generasi muda seperti kader HMI yang aktif di Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI) harus mengambil bagian penting sebagai solutor.
"Pertama, masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama serta munculnya pemahaman terhadap ajaran agama yang keliru dan sempit. Kedua, pengabaian terhadap kepentingan daerah serta timbulnya fanatisme kedaerahan," kata Amir Uskara dalam seminar kebangsaan bertema "Menanamkan Prinsip dan Nilai 4 Pilar Kebangsaan Kepada Kader HMI" di Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (1/7/21).
Baca juga: Bahas Empat Pilar Kebangsaan bagi Milenial, Ketua MPR Terima Kunjungan Pemuda Perindo
"Ketiga, kurang berkembangnya pemahaman dan penghargaan atas kebhinnekaan dan kemajemukan. Keempat, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa. Dan terakhir, tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal," katanya.
Sedangkan tantangan eksternal, anggota DPR RI dari Dapil 1 Sulawesi Selatan tersebut meyakini terdapat dua indikator, yaitu globalisasi dan kapitalisme. Semestinya dua hal tersebut bisa dihadapi nasionalisme dan patriotisme masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dengan lebih mengutamakan kepentingan negara dan bangsa.
Lihat Juga :