BEM KM UGM Ingatkan Presiden Jokowi melalui Poster di Medsos, Ini Isinya

Selasa, 29 Juni 2021 - 16:51 WIB
loading...
BEM KM UGM Ingatkan Presiden Jokowi melalui Poster di Medsos, Ini Isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/Dok SINDOnews
A A A
SLEMAN - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Univeritas Gadjah Mada ( BEM KM UGM ) memiliki cara tersendiri dalam menyampaikan kritikan kepara Presiden Joko Widodo ( Jokowi ). BEM KM UGM mengkritik melalui poster ucapan selamat ulang tahun kepada Presiden Jokowi yang diunggah di akun Instagram @bemkm_ugm, 21 Juni 2021.

Ada tiga poster yang diunggah. Pertama, poster foto Jokowi membawa kue tar ulang tahun. Namun, ada dua bagian wajahnya yang diganti dengan sebagian mata dan sebagian bibir serta dilengkapi dengan ucapan "Sugeng ambal warsa, Bapak Presiden Orde (Paling) Baru."

Poster itu diawali dengan tulisan ""Hari ini, 21 Juni 2021 Bapak Presiden Jokowi resmi berumur 60 tahun. Dirgahayu Bapak Presiden Jokowi! Panjang Umur dan Sehat Selalu. Besar harapan dari kami rakyat Indonesia kepada Bapak."



Poster kedua foto Jokowi dilengkapi dengan ucapan dan harapan. "Semoga panjang periodenya [kata "umur" dicoret] dan sehat selalu (anak dan mantunya)."

Di sisi kanan ada lima poin pesan dan harapan dari rakyat untuk Presiden Jokowi. Isinya sebagai berikut:

1. Semoga masih ingat dengan Janji Kampanye 2019 lalu :) (Penyelesaian Kasus HAM Berat masa lalu)

2.Semoga Semakin Dewasa dalam menanggapi Kritik dan Masukan dari Rakyat! (UU ITE dan RKUHP dikondisikan nggih Pak)

3.Semoga produk hukumnya berpihak (kembali) kepada rakyat! (UU Cipta Kerja dan UU Pelemahan Demokrasi Lainya mohon segera dicabut pak)

4. Semoga Ekonomi Indonesia segera pulih! (Sembako jangan dipajekin pak, susahh makannya nanti hehe)

5.Dan Terakhir, semoga Indonesia semakin Berjaya! (Negaranya yaa pak yang berjaya, jangan kroni-kroninya)

Seperti halnya poster pertama, poster kedua juga diawali dengan tulisan "Semoga Resolusi Rakyat yang kami sampaikan dapat terkabulkan seiring bertambahnya umur bapa"



Poster ketiga ada tiga foto Jokowi yang matanya ditutupi garis putih dan di bawahnya ada tulisan "Terakhir, Semoga Bisa Merestorasi demokrasi Indonesia. Penutup salam hangat dari kami, Rakyat Indonesia."

Sedangkan di awal poster diawali dengan tulisan "Semoga Resolusi Rakyat yang kami sampaikan dapat terkabulkan seiring bertambahnya umur bapa."

Ketua BEM KM UGM Muhammad Farhan mengatakan ada beberapa pesan yang ingin disampaikan melalui poster tersebut. Pertama, mengamini bahwa Presiden Jokowi di beberapa kesempatan memberikan ucapan yang kemudian dalam kenyataannya justru banyak kontradiksinya.

"Kami ingin Bapak Jokowi mengingat kembali dan merefleksikan dengan keadaan sekarang, apakah ucapan-ucapan tersebut dapat dipertanggungjawabkan atau tidak," kata Farhan, Selasa (29/6/2021).

Kedua, di postingan BEM KM UGM mengenai selamat hari ulang tahun ke-60, mencoba memberikan perspektif baru ketika banyak para pejabat dan politisi mengucapakan selamat ulang tahun kepada Jokowi dengan berbagai macam rasa optimistis.

BEM KM UGM mencoba mengingatkan, ada hal-hal yang menjadi catatan di masa lalu dan harapannya menjadi satu harapan baru masyarakat kepada Jokowi karena ulang tahun identik dengan harapan dan lembaran baru. "Secara umum kita mengambil harapan-harapan supaya bisa jadi satu frame dengan harapan masyarakat kepada Pak Jokowi," jelasnya.



Menurut Farhan, mengenai unggahan poster tersebut, belum ada respons dari kampus UGM, baik surat pemanggilan maupun permintaan untuk men-take down konten tersebut. Menurutnya, kampus UGM cukup demokratis dalam memberika ruang kepada mahasiswa untuk beriskap, termasuk tidak ada intervensi berlebihan terkait dengan yang dikelurkan oleh BEM KM UGM.

"Jika dipanggil kami tidak ada men-take down unggahan itu, sebab konten itu sudah menjadi konsensus dan sejauh ini kami belum mendapatkan satu hal yang menjadi alasan rasional untuk di-take down dan sebaggainya," jelasnya.

Pihaknya juga akan menjelaskan maksud dari konteks itu, bahwa ini merupakan fakta yang terjadi dengan mengambil referensi dari berbagai sumber dan ini merupakan harapan BEM KM UGM, bisa mengetuk pemerintah. Justru dengan cara ini dapat bersuara. Sebab kalau biasanya bersuara di jalan maupun dengan agenda mengerahkan massa akan kontra dengan situasi Covid-19.

"Maka dengan cara ini menurut kami paling memungkinkan untuk mengingatkan bahwa hari ini kita tidak diam, hari ini tetaap bergerak, tetap mengingatkan pemerintah, bahwa demokrasi tetap harus dijaga," terangnya.

Farhan menegaskan, jika demokrasi tidak dijaga, siapa yang akan menggantikan kader-kader bangsa penerus bangsa lainnya. Justru dalam dialektika demokrasi inilah bisa saling sama-sama tahu apa narasi yang paling baik yang bisa diberikan.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2365 seconds (0.1#10.140)