PB PMII 2021-2024 Dikukuhkan, Abe Siap Bawa Organisasi Maju dan Mendunia

Sabtu, 26 Juni 2021 - 22:47 WIB
loading...
PB PMII 2021-2024 Dikukuhkan,...
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) dan Korps PMII Puteri (Kopri) periode 2021-2024 hasil Kongres PMII ke-XX resmi dikukuhkan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) dan Korps PMII Puteri (Kopri) periode 2021-2024 hasil Kongres PMII ke-XX resmi dikukuhkan. Bertema “Transformasi Organisasi Untuk PMII Maju dan Mendunia”, pengukuhan berlangsung secara virtual melalui akun Youtube PMII Channel dan TVNU pada Sabtu (26/6/2021).

Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdullah Syukri menyampaikan tiga program utama untuk membawa organisasi lebih maju dan mendunia. "Pertama transformasi teknologi, transformasi kadrisasi dan transformasi PMII globalisasi dengan tujuan membuat PMII semakin maju dan mendunia," ujar pria yang akrab disapa Abe dalam sambutannya.

Secara admistrasi, pencatatan database kader tak sampai di tingkatan PB, hanya berada ditingkat cabang dan komisariat. Oleh karena itu, Abe meluncurkan E-PMII sebagai platform digital untuk menajemen organisasi.

"Platform E-PMII akan menjadi jawaban sistem pengelolan data kader yang baik, manajemen organisasi dan sistem administrasi PMII secara elektronik dan digital movemen," kata dia.

Abe menyinggung banyaknya kader PMII yang hanya mengikuti isu yang berkembang di media sosial seperti isu radikalisme, isu teroris hingga isu ekonomi. Padahal, saat ini PB PMII telah memiliki 230 cabang dengan jutaan kader yang tersebar di Nusantara.

Dengan jumlah tersebut, seharusnya PMII mampu menjadi key opinion leader (KOL) di tengah dunia digital khusunya di media sosial. Oleh karena itu, Abe mengajak, cabang, komisariat dan rayon untuk memperbaiki platform digital membangun dan memproduksi konten yang positif serta mengedukasi.

"PB PMII akan membangun command center, untuk mengelola isu tartegis nasional yang mana PMII bisa menjadi key opinion leader," ujarnya.

Influencer, Abe membandingkan, mengalahkan kepakaran dalam mempengaruhi masyarakat. Padahal, konten yang disajikan oleh Influencer tak semuanya positif dan mengedukasi.

"Di dunia digital, kepakaran kalah dengan popularitas. Saya yakin sahabat-sahabat berdiskusi 3-5 jam, tetapi kalah hanya dengan satu dua influencer yang mohon maaf kontenya tidak selalu mendidik dan positif tapi kita tidak bisa menyaingi apa yang disampikan meraka. Untuk itu, kita perlu melakukan rekayasa hirarki dengan cara mengalahkan polularitas dengan kepakaran. Untuk itu saya akan berkolaborasi dengan sahabat baik saya, Sabrang Mowo Damar (Noe Letto) untuk membuat platform digital," jelasnya.

Kedua, lanjut Abe, mengusung program transformasi kaderisasi di bidang profesional sebagai wadah para kader yang memiliki profesi sama. Ia menyebut, akan membentuk lembaga sekurangnya 15 lembaga profesi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2214 seconds (0.1#10.140)