Banyak yang Tanya Soal Herd Immunity, Kemenkes Beri Contoh Penonton Piala Eropa

Sabtu, 19 Juni 2021 - 12:40 WIB
loading...
Banyak yang Tanya Soal Herd Immunity, Kemenkes Beri Contoh Penonton Piala Eropa
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus mempercepat vaksinasi terhadap masyarakat di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona. Hal itu demi membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok masyarakat.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyatakan contoh konkret dari herd immunity dapat dilihat dari diselenggarakannya Piala Eropa 2020. Hal itu menjawab banyaknya masyarakat yang mempertanyakan kekebalan kelompok saat sosialisasi vaksinasi.

"Artinya yang kami harapkan kekebalan kelompok seperti itu karena kadang-kadang masyarakat apa sih kekebalan kelompok, bentuknya seperti apa, itu contoh jelas tuh kami lihat Piala Eropa dan Eropa cukup pede untuk membuat sebuah event yang cukup besar melibatkan banyak orang tetapi syaratnya satu harus vaksin," kata Nadia dalam acara diskusi virtual bertajuk 'Menyiasati Lonjakan Covid-19', Sabtu (19/6/2021).



Menurut Nadia, Piala Eropa 2020 terlihat adanya penonton yang hadir secara langsung untuk menyaksikan pertandingan. Bahkan, kata Nadia, mereka tidak mengenakan masker dan tidak terlalu menjaga jarak. Hal itu, ditegaskan Nadia, lantaran adanya kewajiban vaksinasi bagi penonton ataupun masyarakat lainnya. Sehingga, terciptanya kekebalan masyarakat dari virus corona.

"Karena seluruh penonton itu sudah divaksin, risiko penularan juga menjadi sangat rendah, bahkan mungkin tidak ada walaupun seseorang bisa aja OTG tapi tidak akan menularkan ke orang lain, karena virus yang dibawa tak sanggup timbulkan sakit pada orang di sekitarnya. Itu bukti herd immunity yang ingin kamu capai bersama-sama," ujar Nadia.



Dengan begitu, Nadia mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program pemerintah soal vaksinasi satu hari satu juta dosis. Mengingat, itu menjadi upaya menekan penyebaran virus corona. "Itu harusnya sudah membuktikan ke kami bahwa dengan vaksinasi itu kalau cakupannya sudah sesuai setidaknya 90 atau 70 persen artinya betul-betul menekan, artinya bukan kami melepas prokes, artinya benar-benar menekan laju penularan virus tadi."
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1625 seconds (0.1#10.140)