Airlangga Hartarto King Maker Pilpres 2024, Ini Respons Politikus Golkar Idris Laena
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Idris Laena menyambut positif kajian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyatakan Airlangga Hartarto adalah king maker paling lengkap di Pilpres 2024 .
"Menyatakan terhadap hasil survei dan kajian dari LSI Denny JA tersebut, pada dasarnya Golkar mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang menaruh harapan terhadap Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto ," ujar Idris Laena dalam keterangan tertulisnya Jumat (18/8/2021).
Idris Laena menilai pendapat tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap kinerja Airlangga Hartarto yang diberi kepercayaan oleh Presiden Jokowi (Jokowi) sebagai Menko Perekonomian.
"Pak Airlangga Hartarto tetap fokus melaksanakan amanah untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia, serta memulihkan ekonomi nasional baik pada masa maupun pascapandemi Covid-19, sesuai dengan motto yang selalu didengungkan 'Rakyat Sehat-Ekonomi Kuat'," tutur ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI ini.
Diberitakan sebelumnya, LSI Denny JA menyebut Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto merupakan king maker paling lengkap di Pilpres 2024. Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfarabi pun membeberkan alasannya.
"Karena selain mempunyai kapasitas untuk menjadi king maker di 2024, Airlangga Hartarto masih punya potensi menjadi capres maupun cawapres," kata Adjie dalam paparannya di survei bertajuk '3 King/Queen Maker Pilpres 2024 dan Komplikasinya!', Kamis (17/6/2021).
Hal itu, kata dia, berbeda dengan Megawati Soekarnoputri. Sosok Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan itu saat ini hanya bisa menjadi queen maker di Pilpres 2024. Sebab, saat ini ketokohan Megawati sudah dikenal sebagai ibu bangsa, sehingga potensi untuk menjadi capres bahkan cawapres pun semakin kecil.
Begitu juga dengan sosok Prabowo Subianto, Adjie menyebut meskipun Ketua Umum Partai Gerindra itu masuk daftar King Maker Pilpres 2024, tapi Prabowo hanya bisa maju kembali sebagai capres.
"Karena istilahnya Prabowo ini sudah naik pangkat ini ya, dua kali dia menjadi capres di tahun 2014 dan tahun 2019. Sehingga sulit kita bayangkan kalau kemudian bersedia untuk menjadi cawapres, walaupun memang dalam politik semua bisa terjadi, namun kita melihat kelasnya Prabowo adalah seorang calon presiden," ujar dia.
"Menyatakan terhadap hasil survei dan kajian dari LSI Denny JA tersebut, pada dasarnya Golkar mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang menaruh harapan terhadap Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto ," ujar Idris Laena dalam keterangan tertulisnya Jumat (18/8/2021).
Idris Laena menilai pendapat tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap kinerja Airlangga Hartarto yang diberi kepercayaan oleh Presiden Jokowi (Jokowi) sebagai Menko Perekonomian.
"Pak Airlangga Hartarto tetap fokus melaksanakan amanah untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia, serta memulihkan ekonomi nasional baik pada masa maupun pascapandemi Covid-19, sesuai dengan motto yang selalu didengungkan 'Rakyat Sehat-Ekonomi Kuat'," tutur ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI ini.
Diberitakan sebelumnya, LSI Denny JA menyebut Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto merupakan king maker paling lengkap di Pilpres 2024. Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfarabi pun membeberkan alasannya.
"Karena selain mempunyai kapasitas untuk menjadi king maker di 2024, Airlangga Hartarto masih punya potensi menjadi capres maupun cawapres," kata Adjie dalam paparannya di survei bertajuk '3 King/Queen Maker Pilpres 2024 dan Komplikasinya!', Kamis (17/6/2021).
Hal itu, kata dia, berbeda dengan Megawati Soekarnoputri. Sosok Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan itu saat ini hanya bisa menjadi queen maker di Pilpres 2024. Sebab, saat ini ketokohan Megawati sudah dikenal sebagai ibu bangsa, sehingga potensi untuk menjadi capres bahkan cawapres pun semakin kecil.
Begitu juga dengan sosok Prabowo Subianto, Adjie menyebut meskipun Ketua Umum Partai Gerindra itu masuk daftar King Maker Pilpres 2024, tapi Prabowo hanya bisa maju kembali sebagai capres.
"Karena istilahnya Prabowo ini sudah naik pangkat ini ya, dua kali dia menjadi capres di tahun 2014 dan tahun 2019. Sehingga sulit kita bayangkan kalau kemudian bersedia untuk menjadi cawapres, walaupun memang dalam politik semua bisa terjadi, namun kita melihat kelasnya Prabowo adalah seorang calon presiden," ujar dia.
(zik)