Cerita Megawati yang Bikin Muka Jaksa Agung Pucat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa dunia politik itu dinamis. Jika diibaratkan, maka politik seperti roda yang berputar.
Presiden ke-5 Republik Indonesia ini awalnya bercerita dirinya pernah diperiksa oleh salah satu penyidik dari Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk suatu pendalaman kasus. Ketika itu dia melontarkan pertanyaan kepada penyidik, dirinya akan ditahan atau dipulangkan.
Menurut Megawati, pertanyaan itu dilontarkan agar bisa memberitahu kepada keluarga di rumah bahwasannya dia pulang agak telat. Selain dari Kejagung, dia turut menyinggung pengalamannya ketika diperiksa oleh polisi sebanyak tiga kali.
Baca juga: Jokowi: Megawati Beri Contoh Politisi Harus Siap di Dalam dan Luar Pemerintahan
"Saya pernah lho zaman lagi PDI itu, diperiksa, polisi itu tiga kali. Terus udah pernah ditanya di Kejaksaan dari jam delapan pagi. Kalau saya enggak ngomong gini, 'sebenarnya saya mau ditangkap atau tidak toh? 'Lho kenapa ibu nanya begitu?' Saya musti ngomong sama orang rumah saya," cerita Megawati saat pengukuhan gelar Profesor Kehormatan dengan status Guru Besar Tidak Tetap oleh Unhan, Jumat (11/6/2021).
Kemudian, setelah beberapa tahun kemudian dia resmi menjabat sebagai Presiden Indonesia. Ketika itu, dirinya inspektur upacara Kejagung, Megawati bertanya kepada Jaksa Agung seraya berbisik, apakah penyidik yang dulu memeriksanya ada di lokasi acara.
Sambil terkekeh, Megawati mengklaim bahwasanya muka Jaksa Agung saat itu langsung pucat. Melihat respons tersebut, Megawati dibuat heran.
Baca juga: Jika Lahir di Era Penjajahan, Megawati Akan Ikut Memberontak
"Saya nanya ke Jaksa Agung, padahal nanyanya enggak melebar, saya bisik-bisik, 'Pak Jaksa Agung dulu yang meriksa saya juga ada di lapangan atau enggak ya?' Wah langsung Jaksa Agung pucet, lho kenapa ya, kan gitu," tuturnya.
"Siap ibu ada, ibu mau apakan? lho kok ibu mau apakan, saya cuma tanya saja," katanya melanjutkan.
Presiden ke-5 Republik Indonesia ini awalnya bercerita dirinya pernah diperiksa oleh salah satu penyidik dari Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk suatu pendalaman kasus. Ketika itu dia melontarkan pertanyaan kepada penyidik, dirinya akan ditahan atau dipulangkan.
Menurut Megawati, pertanyaan itu dilontarkan agar bisa memberitahu kepada keluarga di rumah bahwasannya dia pulang agak telat. Selain dari Kejagung, dia turut menyinggung pengalamannya ketika diperiksa oleh polisi sebanyak tiga kali.
Baca juga: Jokowi: Megawati Beri Contoh Politisi Harus Siap di Dalam dan Luar Pemerintahan
"Saya pernah lho zaman lagi PDI itu, diperiksa, polisi itu tiga kali. Terus udah pernah ditanya di Kejaksaan dari jam delapan pagi. Kalau saya enggak ngomong gini, 'sebenarnya saya mau ditangkap atau tidak toh? 'Lho kenapa ibu nanya begitu?' Saya musti ngomong sama orang rumah saya," cerita Megawati saat pengukuhan gelar Profesor Kehormatan dengan status Guru Besar Tidak Tetap oleh Unhan, Jumat (11/6/2021).
Kemudian, setelah beberapa tahun kemudian dia resmi menjabat sebagai Presiden Indonesia. Ketika itu, dirinya inspektur upacara Kejagung, Megawati bertanya kepada Jaksa Agung seraya berbisik, apakah penyidik yang dulu memeriksanya ada di lokasi acara.
Sambil terkekeh, Megawati mengklaim bahwasanya muka Jaksa Agung saat itu langsung pucat. Melihat respons tersebut, Megawati dibuat heran.
Baca juga: Jika Lahir di Era Penjajahan, Megawati Akan Ikut Memberontak
"Saya nanya ke Jaksa Agung, padahal nanyanya enggak melebar, saya bisik-bisik, 'Pak Jaksa Agung dulu yang meriksa saya juga ada di lapangan atau enggak ya?' Wah langsung Jaksa Agung pucet, lho kenapa ya, kan gitu," tuturnya.
"Siap ibu ada, ibu mau apakan? lho kok ibu mau apakan, saya cuma tanya saja," katanya melanjutkan.
(abd)