800 Klaster Covid-19 Ditemukan di Jakarta Setelah Lebaran, Satgas Bilang Begini

Jum'at, 11 Juni 2021 - 10:05 WIB
loading...
800 Klaster Covid-19 Ditemukan di Jakarta Setelah Lebaran, Satgas Bilang Begini
Mural lawan Covid-19. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan ada 800 klaster penularan Covid-19 pascalibur Lebaran. Bahkan, dari 800 klaster itu lebih dari 1.400 orang ditemukan positif Covid-19.

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K. Ginting menjelaskan penemuan klaster ini mengartikan bahwa contact tracing tingkat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di DKI Jakarta optimal. "Artinya temuan klaster ini karena contact tracing di tingkat PPKM Skala Mikro berjalan dengan optimal,” ungkap Alex dalam keterangan yang diterima, Jumat (11/6/2021).

Sehingga, kata Alex, dengan temuan ini maka para pendatang yang kembali dari luar daerah ataupun yang melakukan perjalanan dan dilakukan karantina. Selain itu, jika ditemukan masyarakat yang reaktif Covid-19 lebih dari lima rumah bisa dilakukan mikro lockdown tingkat RT. "Semua pendatang dari luar daerah di karantina, dan RT yang merah dilakukan mikro lockdown," katanya.



Namun, Alex menjelaskan ada beberapa faktor ditemukan banyaknya klaster yang menyebabkan kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi. "Pertama, mobilitas masyarakat di saat masa penyekatan pra dan pasca lebaran. Sehingga kasus Covid-19 masih tinggi dan ditemukan klaster Covid-19."

Alex pun mengatakan faktor berikutnya yakni masyarakat juga mulai abai terhadap protokol kesehatan. Bahkan, saat ini mobilitas masyarakat semakin tinggi yang menyebabkan angka positif Covid-19 semakin tinggi dari kumpul-kumpul di keramaian, penyelenggaraan hajatan, bahkan mengunjungi tempat wisata tanpa protokol kesehatan.



"Lalu, masyarakat semakin abai terhadap protokol kesehatan. Padahal, pandemi Covid-19 belum usai. Sehingga angka positif Covid-19 masih tinggi. Ini akibat kumpul-kumpul di tempat-tempat umum tanpa protokol kesehatan, pelaksanaan hajatan, wisata tanpa protokol kesehatan juga jadi penyebab tingginya kasus Covid-19," jelasnya.

(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2552 seconds (0.1#10.140)