Kebangkitan Karakter Harmonis Bangsa

Rabu, 09 Juni 2021 - 08:11 WIB
loading...
A A A
Kondisi seperti ini tetap menyisakan rasa, kesadaran, maupun semangat kesatuan dan persatuan bangsa.Namun sering kali hanya muncul dalam berbagai idiom atau semboyan normatif secara berkala.Tindak lanjut dan keberlanjutannya kurang diupayakan atau bahkan diperjuangkan secara maksimal. Kondisi ketergantungan relatif lebih mudah dan nyaman diterima karena sering kali membawa keuntungan dan kenikmatan bagi kehidupan bangsa ini, bahkan bagi kelompok-kelompok tertentu secara berlebih.

Harus diakui bahwa pencapaian kemajuan tersebut tetap menyisakan berbagai ketimpangan dan ketidakmerataan, sekaligus merongrong kepribadian bangsa yang lebih mengedepankan kebersamaan dan keharmonisan kehidupan. Keharmonisan kehidupan bersama relatif menjadi carut marut ketikahanya larut dalam tawaran kesejahteraan secara ekonomi semata. Karakter keharmonisan bangsa relatif kurang menjadi utama. Seolah-olah terselimuti oleh upaya pencapaian yang lebih mengutamakan peningkatan kesejahteraan ekonomi semata. Saat ini, sejahtera relatif lebih dipandang sebagai upaya individu atau kelompok tertentu untuk meraih kenikmatan dan keuntungan maksimal secara ekonomi semata dalam kehidupan global.

Hal ini relatif berbeda dengan pemahaman kesejahteraan yang berlandaskan pada karakter keharmonisan bangsa. Kesejahteraan atau kemuliaan bukan hanya ekonomi bagi kepentingan individu atau kelompok tertentu saja. Namun lebih pada nuansa kesejahteraan bersama secara holistik, seperti suasana kehidupan harmonis, penghargaan terhadap sesama yang berbeda, selaras dengan alam, prakarsa-inisiatif bersama, swadaya-kemandirian, kebijaksanaan, dan kebaikan bersama.

Kesejahteraan lekat sekali dengan berbagai komponen dan asas kehidupan yang dapat mewujudkan keharmonisan kehidupan bersama secara holistik. Masing-masing komponen saling menopang dan mempertahankan keberadaan serta fungsinya, sehingga terjalin suatu mata rantai kehidupan secara harmonis antarwaktu. Hadirnya perkembangan modern maupun global relatif telah memutus mata rantai kehidupan tersebut melalui berbagai penaklukan yang memberikan kenikmatan semu bagi bangsa ini.

Setelah beberapa dasa warsa tergulung ombak modernitas dan global, upaya untuk memberi ruang sinergis antara berbagai komponen kehidupan lokal dan non-lokal (global) menjadi relatif sangat mendesak untuk dilakukan. Koridor utama keselarasan yang menjadi warisan khas bangsa ini perlu diberi ruang seimbang dan ditegakkan keberadaannya dalam arus perkembangan kehidupan global. Suatu perkembangan kehidupan yang tidak mungkin lagi ditolak karena telah membawa banyak kemajuan dan kesuksesan bangsa.

Dalam kondisi semacam ini, rasa, kesadaran, maupun semangat kesatuan dan persatuan sebagai bangsa yang mempunyai nilai dan karakter luhur dapat menjadi tonggak kebangkitan karakter keharmonisan bangsa. Terpinggirkannya karakter harmonis bangsa selama ini telah memberikan ruang pada kemajuan kehidupan bangsa semata, namun masih relatif jauh dari pengembangan dan pengelolaan dalam mewujudkan suatu peradabanbangsa yang luhur. Karakter harmonis akan memberikan landasan kokoh bagi kemajuan kehidupan bangsa ini seiring dengan perkembangan kemajuan global.

Karakter bangsa akan memberikan ruang bagi tumbuh suburnya relasi selaras antara manusia dengan sesama, dengan alam, dengan Sang Pencipta, dan bahkan antarketiganya dalam gelombang eksploitasi dan kompetisi kehidupan global. Selain itu, karakter ini juga merupakan wahana dalam mereduksi jerat ketergantungan global ke arah bangsa yang relatif berkarakter mandiri. Karakter khas keharmonisan bangsa ini juga dapat memberi ruang lebar bagi tumbuh suburnya semangat nasionalisme dan penghargaan atas realitas keberagaman bangsa ini. Landasan kokoh karakter harmonis dalam perkembangan kemajuan bangsa menyediakan ruang bagi proses terwujudnya peradaban bangsa yang unggul dan bermartabat.
(ynt)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1982 seconds (0.1#10.140)