Disarankan Umumkan Duet Anies-AHY Bersama PKS, Begini Respons Demokrat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Demokrat Yan Harahap mengatakan bahwa bagi partainya, masih terlalu dini untuk membahas wacana duet Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Yan menambahkan, Pemilu masih jauh.
"Bagi Demokrat masih terlalu dini untuk membahas itu. Pemilu masih jauh. Saat ini yang terpenting adalah terus melakukan kerja-kerja politik," ujar Yan Harahap kepada SINDOnews, Kamis (3/6/2021).
Hal tersebut dikatakan Yan menanggapi pernyataan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab yang menyarankan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk segera mengumumkan wacana duet Anies - AHY. "Membantu rakyat yang kesusahan adalah salah satu fokus utama kami, apalagi bangsa kita saat ini dalam kondisi yang, kalau boleh dibilang, masih memprihatinkan," ujar Yan Harahap.
Yan melanjutkan, Covid-19 masih terus melanda. Pertumbuhan ekonomi, kata dia, masih minus. Kemudian, lanjut dia, banyak perusahaan yang bangkrut atau tutup tak mampu beroperasi lagi, serta pemutusan hubungan kerja (PHK) yang meningkat.
"Bagi Ketum AHY, melakukan silaturahmi jauh lebih menarik daripada membahas Pilpres saat ini. Tanpa lelah beliau pun masih terus keliling melakukan silaturrahmi politik, yang kami sebut silaturahmi 360, mengunjungi tokoh-tokoh nasional seperti, Ketum-ketum Parpol, tokoh-tokoh agama, kepala daerah dan lain-lain, membahas berbagai hal dan mencari solusi terbaik menyangkut kepentingan bangsa," pungkasnya.
"Bagi Demokrat masih terlalu dini untuk membahas itu. Pemilu masih jauh. Saat ini yang terpenting adalah terus melakukan kerja-kerja politik," ujar Yan Harahap kepada SINDOnews, Kamis (3/6/2021).
Hal tersebut dikatakan Yan menanggapi pernyataan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab yang menyarankan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk segera mengumumkan wacana duet Anies - AHY. "Membantu rakyat yang kesusahan adalah salah satu fokus utama kami, apalagi bangsa kita saat ini dalam kondisi yang, kalau boleh dibilang, masih memprihatinkan," ujar Yan Harahap.
Yan melanjutkan, Covid-19 masih terus melanda. Pertumbuhan ekonomi, kata dia, masih minus. Kemudian, lanjut dia, banyak perusahaan yang bangkrut atau tutup tak mampu beroperasi lagi, serta pemutusan hubungan kerja (PHK) yang meningkat.
"Bagi Ketum AHY, melakukan silaturahmi jauh lebih menarik daripada membahas Pilpres saat ini. Tanpa lelah beliau pun masih terus keliling melakukan silaturrahmi politik, yang kami sebut silaturahmi 360, mengunjungi tokoh-tokoh nasional seperti, Ketum-ketum Parpol, tokoh-tokoh agama, kepala daerah dan lain-lain, membahas berbagai hal dan mencari solusi terbaik menyangkut kepentingan bangsa," pungkasnya.
(cip)