Ulas Pancasila, Yudi Latif Berharap Unhan dan TNI Jadi Mobilisator Persatuan Bangsa

Selasa, 01 Juni 2021 - 18:36 WIB
loading...
Ulas Pancasila, Yudi...
Cendekiawan Yudi Latif berharap Unhan dan TNI menjadi mobilisator pemersatu seluruh komponen bangsa. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Cendekiawan muda yang pernah memimpin Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif menyatakan Universitas Pertahanan (Unhan) bisa memberikan peran kuat untuk meneruskan api perjuangan Bung Karno dan para founding fathers dalam implementasi nilai-nilai Pancasila .

Hal ini disampaikan Yudi saat mengisi Seminar Nasional Memperingati Hari Kelahiran Pancasila bertema 'Api Semangat Pancasila dalam Bela Negara' yang dilaksanakan di Auditorium Unhan RI, Selasa (1/6/2021). Dia mengulas tentang sistem pertahanan dalam perspektif Hari Lahir Pancasila. Yudi menjadi narasumber utama bersama Mahasiswa S3 Cohort Unhan, Hasto Kristiyanto.

Selain kepada Unhan, kata Yudi, peran serupa juga berada di pundak Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dia meminta, TNI bisa menjadi lokomotif untuk memecah kebuntuan di tengah masyarakat dari ancaman ideologi lain.
"Army harus menjadi leaders. Menjadi mobilisasi untuk mengisi negara ini dengan nilai-nilai Pancasila seperti yang dilakukan founding father," kata Yudi Latif.



"Sekarang terlihat sudah perpecahan antaranak bangsa, rasa tidak saling percaya, sebenarnya pada momen seperti ini, kita harapkan Sudirman itu hadir. Di mana kekuatan-kekuatan pertahanan negara jadi kekuatan rekonsiliasi nasional, tetapi tidak ikut campur dalam urusan politik praktis," tambahnya.

Lebih lanjut Yudi juga menilai pemuda Indonesia harus mengambil ilham semangat Bung Karno dalam mengimplementasikan visi negara. Bung Karno dan bapak bangsa lainnya, menurut Yudi, mampu melihat peluang untuk kemerdekaan RI di tengah gejolak dan tarik-menarik kepentingan kolonialisme.

"Jadi apa artinya 1 Juni soal pertahanan dan keamanan. 1 Juni ini satu khitah soal fitrah tentang apa yang kita maksud sebagai perjuangan. Dalam perjuangan itu bukan hanya bicara kekuatan berkelahi, tetapi kekuatan visi bersama, untuk bersatu" katanya.



Sementara itu, Dekan FKN Unhan RI Marsekal Muda Syamsunasir memandang acara ini bisa semakin memperkokoh semangat dan persatuan bangsa. Selain itu, diharapkan bisa menunjukkan kepada bangsa lain, bahwa Indonesia bisa bersatu dengan Pancasila.

"Untuk menjalin persatuan dan kesatuan negara. Jadi momen ini kita buat sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa di dunia bisa melihat bahwa Indonesia bisa bersatu di bawah Pancasila," kata Syamsunasir.

Di forum yang sama, Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya berharap acara ini bisa membangkitkan semangat generasi muda. "Semangat kepeloporan kita bagi generasi muda. Di Universitas Pertahanan Kami diajarkan untuk membangun konsepsi, strategi pertahanan yang khas Indonesia. Semangat ini memberikan jiwa kepimpinan kita dalam Pancasila," ungkap Hasto.



Mahasiswa S3 Unhan lainnya, Cecep Hidayat menyampaikan bahwa 1 Juni adalah fitrah dalam perjuangan Indonesia. "Pancasila adalah dasar simpul segala keragaman. Kombinasi dari segala kekuatan visi yang beragam. semia menemukan momentumnya pada 1 Juni," kata Cecep.

Bagi Cecep, Pancasila dianggap sebagai jiwa bangsa, dasar daripada Indonesia merdeka, dan sekaligus pandangan Indonesia bagi dunia menjadi dasar keseluruhan kebijakan pemerintahan .

"Bahwa Pancasila sebagai falsafah bangsa, memberikan landasan idiil terhadap seluruh kebijakan pemerintahan negara termasuk di dalamnya pertahanan negara," tutur Cecep saat menyampaikan kesimpulan seminar itu.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)