Kader Demokrat 'Perang' Lawan PDIP, Kubu Moeldoko Ikut Serang Pendukung SBY-AHY

Selasa, 01 Juni 2021 - 13:14 WIB
loading...
Kader Demokrat Perang...
HM Darmizal mengatakan SBY telah mengeluarkan bansos senilai lebih dari Rp321 triliun selama kurun 2007-2011. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - HM Darmizal , pentolan kubu Moeldoko, ikut bersuara dalam perang pernyataan antara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan sejumlah kader Partai Demokrat pendukung duet bapak-anak, Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Seperti dketahui Hasto yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai 'Bapak Bansos' dan PDIP yang enggan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS.

"Mungkin (PDIP enggan berkoalisi) terjadi karena beda ideologi, adalah fakta politik. SBY, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan pengikutnya tak perlu meradang," kata Darmizal, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Mantan Pejabat Kemensos Akui Politikus PDIP Ihsan Yunus Dapat Jatah Kuota Bansos

Menurut Darmizal, dari 2007 sampai 2011, SBY dianggap telah mengucurkan bantuan sosial dengan total Rp 321 triliun lebih. Sehingga jika dibandingkan dari 7 Presiden Indonesia, maka nilai bansos SBY cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.

"Bansos SBY ini turut berkontribusi menjadi mesin politik pemenangan SBY menjadi Presiden 2 periode. Hasto mengungkap fakta. Karena itu, SBY, AHY dan pengikutnya tak perlu meradang," ujarnya.

Di sisi lain, Darmizal menganggap, koalisi PDIP dan Demokrat tak mungkin terjadi juga disebutnya fakta politik. Menurutnya, dua kali Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa kecolongan dari SBY. Sehingga wajar jika PDIP memiliki catatan khusus kepada SBY.

"AHY yang notabene anak kandung SBY, tentu tak jauh beda ddengan bapaknya. PDIP tentu pantas dan wajar untuk hati hati agar tak terjadi kecolongan yang ketiga kali," ungkap pria yang juga Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO) itu.



"Sesungguhnya bukan hanya PDIP dan Bu Megawati saja yang kecolongan oleh SBY. Pendiri partai demokrat pun kecolongan dari SBY. Partai partai koalisi 2004 sampai dengan 2014, juga banyak kecolongan dari SBY. Hanya teman teman koalisi waktu itu memilih jalan senyap," sambung dia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2514 seconds (0.1#10.140)