Tegaskan Tidak Perjuangkan Satu Pegawai Berlabel Merah, Wakil Ketua KPK: Itu Kriteria, Bukan Orang

Sabtu, 29 Mei 2021 - 13:01 WIB
loading...
Tegaskan Tidak Perjuangkan...
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron (tengah). Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menegaskan bahwa dirinya tidak menyelamatkan satu pegawai yang berlabel merah untuk bisa dibina menjadi aparatur sipil negara (ASN). Ghufron mengklarifikasi bahwa satu label merah yang dia selamatkan bukan pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), melainkan bentuk kriteria indikator dalam TWK.

"Jadi perlu saya klarifikasi bahwa yang diberitakan saya memperjuangkan satu yang merah, itu maksudnya satu kriteria yang merah, bukan satu orang yang merah," ujar Ghufron kepada MNC Portal, Sabtu (29/5/2021).

"Demikian yang dapat saya jelaskan, untuk juga mengklarifikasi pemberitaan yang kesannya saya memperjuangkan seseorang dari yang merah tersebut," imbuhnya.

Baca juga: Soal TWK ASN KPK, Yudi Latif : Semangatnya untuk Mengedukasi, Bukan Menghukum

Penyelamatan satu kriteria berwarna merah itu, kata Ghufron, muncul saat Pimpinan KPK menggelar rapat bersama BKN beberapa waktu lalu. Lanjut Ghufron, Badan Kepegawaian Negara (BKN) saat itu berkukuh bahwa syarat untuk menjadi ASN sesuai UU 5/2014 tentang ASN harus memenuhi syarat TWK. "Maka rapat kemudian bergeser tentang pembahasan mereview indikator-indikator dari TWK," ungkapnya.

Ghufron menjelaskan bahwa dalam pembahasan indikator TWK itu, tidak membahas nama tapi alat ukur kriterianya. Yakni semula kriteria ada hijau ada enam kriteria, kuning ada tujuh kriteria, dan merah sembilan kriteria.

Baca juga: Satu Pegawai KPK Berlabel Merah Diselamatkan untuk Dibina Jadi ASN

"Kita dapat menyepakati agar kriteria yang hijau dan kuning dicabut seluruhnya dan dari yang merah dicabut satu kriteria, setelah diaplikasikan menjadikan terangkat 24 orang dari 75 yang semula TMS (tidak memenuhi syarat) menjadi MS (memenuhi syarat) namun dengan perlu pembinaan dengan diklat wawasan berkebangsaan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Ghufron mengungkapkan bahwa proses pembinaan 24 pegawai dari 75 pegawai yang tak lolos itu bakal dilakukan pembinaan dengan beberapa piha. "Jadi ada proses pembinaan, dan kami akan bekerja sama dengan Kemenhan untuk lakukan pembinaan wawasan kebangsaan," ungkapnya.

Ghufron pun mengklaim pihaknya telah berusaha maksimal untuk menyelamatkan 75 Pegawai KPK yang tak lolos TWK itu. Namun, pihaknya hanya berhasil menyelamatkan 24 pegawai saja dan akan dibina terlebih dahulu.

"Untuk itu kami melakukan koordinasi di BKN, tetapi sekali lagi dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf ternyata yang masih bisa dinego kan hanya 24. Bahwa kemudian seandainya 24 enggak mau dibina, kami enggak bisa berandai-andai kalau tidak mau. Tapi kami akan nanti menunggu faktanya saja," pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
11.114 Penyelenggara...
11.114 Penyelenggara Negara Belum Lapor Harta Kekayaan ke KPK
Cerita Riezky Aprilia...
Cerita Riezky Aprilia Diminta Hasto Mundur sebagai Anggota DPR Terpilih
Tessa Mahardhika Jadi...
Tessa Mahardhika Jadi Plt Direktur Penyelidikan, Jubir KPK Diganti Budi Prasetyo
Sidang Hasto Kembali...
Sidang Hasto Kembali Digelar, Jaksa Hadirkan Kader PDIP Riezky Aprilia-Saeful Bahri
UU Perampasan Aset:...
UU Perampasan Aset: Langkah Strategis Pemerintah dan KPK Pulihkan Kerugian Negara
Prabowo Dukung RUU Perampasan...
Prabowo Dukung RUU Perampasan Aset, Eks Penyidik KPK: Tak Ada Lagi Hambatan Politik
50 Contoh Soal Tes Wawasan...
50 Contoh Soal Tes Wawasan Kebangsaan Beserta Jawabannya untuk Seleksi CPNS dan BUMN
20 Contoh Soal Tes Wawasan...
20 Contoh Soal Tes Wawasan Kebangsaan, Bisa Jadi Referensi Belajar
Say No To Fraud Bukan...
Say No To Fraud Bukan Sekadar Slogan: Pegadaian Aktifkan Agen Antikorupsi bersama KPK
Rekomendasi
Urbahn International...
Urbahn International Menenun Arsitektur Dunia lewat Pameran ARCH.ID 2025
Misi Dagang Khofifah...
Misi Dagang Khofifah Sukses Besar, Rudy Mas'ud: Inisiatif Cerdas Untungkan Rakyat Kecil
Heboh J-Hope Asyik Ngopi...
Heboh J-Hope Asyik Ngopi di Cafe usai Manggung di Jakarta, Bawa Oleh-Oleh Kopi Indonesia
Berita Terkini
Soal Kebijakan Dedi...
Soal Kebijakan Dedi Mulyadi, PBNU: Pengiriman Anak Nakal ke Pesantren Jauh Lebih Baik
Buka Muspinas ke-III...
Buka Muspinas ke-III Kosgoro 1957, Bahlil Dorong Kolaborasi dengan Partai Golkar
Soal Perang India-Pakistan,...
Soal Perang India-Pakistan, TNI: Ancaman Perang Terbuka Masih Ada
Soroti Insiden Kecelakaan...
Soroti Insiden Kecelakaan Maut, Istana: Presiden Prabowo Minta Dimitigasi
Status Tuan Rumah Konferensi...
Status Tuan Rumah Konferensi PUIC ke-19 Perkuat Peran Indonesia dalam Forum Antarnegara Muslim
BGN Kaji Pemberian Asuransi...
BGN Kaji Pemberian Asuransi Kecelakaan dan Kebakaran saat Produksi hingga Distribusi MBG
Infografis
Orang Bodoh Diangkat...
Orang Bodoh Diangkat Jadi Pemimpin Adalah Salah Satu Tanda Kiamat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved