Balas Hasto, Politikus Demokrat Ungkap Alasan Sulit Berkoalisi dengan PDIP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meskipun Pemilu 2024 masih jauh, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tidak mungkin berkoalisi dengan Partai Demokrat.
Seperti PKS, kata Hasto, basis Partai Demokrat juga sangat berbeda dengan PDIP. Hasto mengatakan itu dalam diskusi bertajuk Membaca Dinamika Partai & Soliditas Koalisi Menuju 2024, Jumat (28/5/2021).
Pernyataan Hasto ditanggapi politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik . Melalui akun Twitternya, Rachland menyebut pendapatnya mirip dengan Hasto.
Rachland mengakui sulit untuk berkoalisi dengan PDIP. Dia juga menyinggung tentang kasus bansos dan mantan caleg PDIP Harun Masiku yang hingga kini masih buron.
"Saya tidak tahu apa keputusan DPP PD. Tapi pendapat saya mirip dengan Hasto. Bukan tak mungkin, tapi menurut saya, sulit bagi Demokrat berkoalisi dengan Partai kasus Bansos Masiku," kata Rachland seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @RachlanNashidik, Jumat (28/5/2021).
Sebelumnya, Hasto memastikan PDIP tak membuka peluang untuk berkoalisi dengan PKS dan Demokrat dalam Pilpres mendatang. "Ya koalisi bagi PDIP kerja sama politik itu basisnya harus ideologi. PDIP berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda, sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS. Itu saya tegaskan sejak awal," kata Hasto dalam diskusi yang digelar secara daring, Jumat (28/5/2021).
Begitu juga dengan Partai Demokrat, kata dia, secara basis sudah berbeda. Hasto menyebut, DNA dari kedua parpol tersebut sudah berbeda jauh dengan PDIP.
"Kami berbeda dengan Partai Demokrat. Ini tegas-tegas aja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan tersebut. Karena beda karakternya, nature-nya," ujarnya.
Seperti PKS, kata Hasto, basis Partai Demokrat juga sangat berbeda dengan PDIP. Hasto mengatakan itu dalam diskusi bertajuk Membaca Dinamika Partai & Soliditas Koalisi Menuju 2024, Jumat (28/5/2021).
Pernyataan Hasto ditanggapi politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik . Melalui akun Twitternya, Rachland menyebut pendapatnya mirip dengan Hasto.
Rachland mengakui sulit untuk berkoalisi dengan PDIP. Dia juga menyinggung tentang kasus bansos dan mantan caleg PDIP Harun Masiku yang hingga kini masih buron.
"Saya tidak tahu apa keputusan DPP PD. Tapi pendapat saya mirip dengan Hasto. Bukan tak mungkin, tapi menurut saya, sulit bagi Demokrat berkoalisi dengan Partai kasus Bansos Masiku," kata Rachland seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @RachlanNashidik, Jumat (28/5/2021).
Sebelumnya, Hasto memastikan PDIP tak membuka peluang untuk berkoalisi dengan PKS dan Demokrat dalam Pilpres mendatang. "Ya koalisi bagi PDIP kerja sama politik itu basisnya harus ideologi. PDIP berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda, sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS. Itu saya tegaskan sejak awal," kata Hasto dalam diskusi yang digelar secara daring, Jumat (28/5/2021).
Begitu juga dengan Partai Demokrat, kata dia, secara basis sudah berbeda. Hasto menyebut, DNA dari kedua parpol tersebut sudah berbeda jauh dengan PDIP.
"Kami berbeda dengan Partai Demokrat. Ini tegas-tegas aja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan tersebut. Karena beda karakternya, nature-nya," ujarnya.
(dam)