Pandemi Corona, Komunikasi Dai dan Tokoh Publik Beralih lewat Online

Sabtu, 23 Mei 2020 - 19:01 WIB
loading...
Pandemi Corona, Komunikasi Dai dan Tokoh Publik Beralih lewat Online
Hingga tanggal 23 Mei 2020, sudah terkonfirmasi positif Corona sejumlah 21.745 orang dengan angka kematian 1.351 dan sembuh sejumlah 5.249 orang. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Saat ini di Indonesia sedang dilanda bencana pandemi Covid-19 atau virus Corona, berdasarkan data yang dirilis oleh gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 menyebutkan, hingga tanggal 23 Mei 2020 sudah terkonfirmasi positif Corona sejumlah 21.745 orang dengan angka kematian 1.351 dan sembuh sejumlah 5.249 orang.

(Baca juga: Mudik Saat Pandemi Corona Bisa Tambah Beban Moral Orang Tua di Rumah)

Mahasiswa Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Nursolehah mengatakan, kondisi mengkhawatirkan ini membuat pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan dalam upaya pencegahan dan pemutusan rantai penyebaran.

"Yaitu dengan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), larangan mudik, menutup akses transportasi baik darat, laut ataupun udara, larangan aktivitas belajar sekolah ataupun universitas, larangan berkumpul, larangan aktivitas tempat hiburan dan tempat wisata juga larangan beribadah secara bersama-sama," kata Nursolehah, Sabtu (23/5/2020).

Hal Ini juga berpengaruh terhadap para Ustadz/Da’I dan tokoh publik yang sebelumnya terbiasa berinteraksi langsung dengan publik kini beralih dengan menggunakan media digital.

"Mereka membuat akun sosial media pribadi yang kemudian diisi dengan konten-konten religi. Salah satunya adalah ustaz Hannan Attaki. Beliau merupakan seorang mubalig asal Bandung yang terkenal dengan komunitas Shift atau komunitas pemuda hijrah dan kerap membagikan konten berisi ceramah di akun instagramnya," ucapnya.

"Baru-baru ini, beliau membagikan aktivitas dengan mubalig lainnya yaitu Ustaz Felix Siaw, Ust Abdul Somad, Ust Salim A Fillah dan lain sebagainya yang tergabung dalam Barisan Bangun Negeri di instagram @bbn.indonesia dalam rangka penggalangan donasi," tambahnya.

Bukan hanya para dai yang menjadi bagian dari komunitas ini, namun beberapa artis dan seniman seperti Raffi Ahmad, Dik Doank dan selebgram Rachel Vennya juga turut berkolaborasi.

Barisan Bangun Negeri dalam akun instagramnya menggunakan hestag #tetanggabaik kepada orang-orang yang berpartisipasi untuk berdonasi. @bbn.indonesia menampilkan konten- konten dari beberapa Dai diantaranya berisi ajakan berbagi, selain itu @bbn.indonesia juga kerap membagikan aktivitas yang dilakukan para dai dan relawan yang disebut dengan #santribbn setiap hari.

Munculnya hashtag #dirumahaja adalah suatu bentuk kampanye sosial yang disebarkan melalui media-media konvensional. Ketika memasuki bulan suci Ramadhan, para dai yang biasanya melakukan aktivitas ibadah dan tabligh dari masjid ke masjid, majelis ke majelis, kemudian beralih mengatur strategi dakwahnya melalui media yang saat ini membentuk media konvergensi dalam bentuk siaran langsung yang dilakukan secara online. Para dai berbondong-bondong mulai aktif memposting ceramah, ataupun syiar kebaikan.

"Menurut KH Syamsul Yakin, dalam tulisannya yang berjudul 'Antroplogi Dakwah: Menimbang Sebuah Pendekatan Baru Studi Ilmu Dakwah' mengatakan bahwa setidaknya ada empat produk budaya dakwah, yaitu manusia bertauhid, manusia beribadah, manusia berakhlak, dan manusia bermuamalah," jelas Nursolehah.

Dia mengungkapkan, dalam hal ini terlihat keempat produk budaya dakwah yang ditunjukan para dai. Mengabdikan diri sebagai sosok yang bermanfaat bagi manusia lainnya lewat penggalangan dana yang dilakukan secara langsung ataupun melalui siaran-siaran live di instagram, ketauhidan akan berbuah ketaatan dan amal, seorang muslim yang bertauhid akan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungannya.

"Juga dalam konsep manusia yang berakhlak yaitu manusia yang selalu melaksanakan kewajibannya serta memberikan hak yang harus diberikan kepada yang berhak dan yang terakhir manusia bermuamalah yang dilihat dari bagaimana dai melaksanakan aturan Allah untuk manusia dalam bergaul dengan manusia lainnya dalam berinteraksi," ungkapnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)