Heboh Ganjar Pranowo Diabaikan, Rocky Gerung: Ada Krisis Kader di PDIP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hubungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyita perhatian publik. Ganjar tidak diundang ke rapat konsolidasi internal PDIP yang dipimpin oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Semarang, Sabtu 22 Mei 2021.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan kepintaran)," kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng), Bambang Wuryanto.
Pernyataan Bambang Wuryanto atau biasa disapa Bambang Pacul ini pun dikomentari pengamat politik Rocky Gerung. "Saya berusaha untuk paham metafor-metafor dalam politik Jawa itu, keminter, sok pinter segala macam tuh, tapi demokrasi enggak mengenal soal itu, demokrasi enggak peduli sok pinter, enggak pinter, yang penting dia dipilih publik kan," ujar Rocky Gerung dalam tayangan bertajuk Mau Nyapres Nyalip Puan Maharani. Ganjar Pranowo Diamputasi PDIP yang diunggah di saluran Youtube Rocky Gerung Official, Senin (24/5/2021).
Jadi, kata Rocky, PDIP sebenarnya punya masalah internal. Rocky menambahkan, masalah internal PDIP itu akhirnya masuk ke ruang publik melalui ucapan Bambang Pacul tersebut.
"Jadi publik akhirnya mengonfirmasi ada krisis kader di PDIP, kan kalau dari awal misalnya dikatakan Ganjar dipersiapkan, tentu Ganjar enggak main di luar kan," katanya.
Namun, Rocky memperkirakan bahwa Ganjar Pranowo memiliki perasaan akan dijadikan anak tiri di PDIP. "Jadi dia main ke tetangga, mungkin dia main ke Nasdem, atau mungkin dia main ke Demokrat. Jadi dalam perhitungan itu Ganjar merasa ya sudah deh kalau sebagai anak kos-kosan mending gua pindah kos aja kan, dan itulah nikmatnya politik Indonesia, karena enggak ada pola, itu menandakan bahwa kaderisasi ideologi gagal," katanya.
Rocky mengingatkan PDIP dikenal disiplin dalam ideologi. Kader PDIP, kata dia, taat asas. "Nah ini Ganjar kader utama enggak taat asas, jadi memang proses kaderisasinya enggak berhasil, jadi penanaman ideologi itu percuma, karena orang akhirnya masuk kalkulasi pragmatis," pungkasnya.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan kepintaran)," kata Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng), Bambang Wuryanto.
Pernyataan Bambang Wuryanto atau biasa disapa Bambang Pacul ini pun dikomentari pengamat politik Rocky Gerung. "Saya berusaha untuk paham metafor-metafor dalam politik Jawa itu, keminter, sok pinter segala macam tuh, tapi demokrasi enggak mengenal soal itu, demokrasi enggak peduli sok pinter, enggak pinter, yang penting dia dipilih publik kan," ujar Rocky Gerung dalam tayangan bertajuk Mau Nyapres Nyalip Puan Maharani. Ganjar Pranowo Diamputasi PDIP yang diunggah di saluran Youtube Rocky Gerung Official, Senin (24/5/2021).
Jadi, kata Rocky, PDIP sebenarnya punya masalah internal. Rocky menambahkan, masalah internal PDIP itu akhirnya masuk ke ruang publik melalui ucapan Bambang Pacul tersebut.
"Jadi publik akhirnya mengonfirmasi ada krisis kader di PDIP, kan kalau dari awal misalnya dikatakan Ganjar dipersiapkan, tentu Ganjar enggak main di luar kan," katanya.
Namun, Rocky memperkirakan bahwa Ganjar Pranowo memiliki perasaan akan dijadikan anak tiri di PDIP. "Jadi dia main ke tetangga, mungkin dia main ke Nasdem, atau mungkin dia main ke Demokrat. Jadi dalam perhitungan itu Ganjar merasa ya sudah deh kalau sebagai anak kos-kosan mending gua pindah kos aja kan, dan itulah nikmatnya politik Indonesia, karena enggak ada pola, itu menandakan bahwa kaderisasi ideologi gagal," katanya.
Rocky mengingatkan PDIP dikenal disiplin dalam ideologi. Kader PDIP, kata dia, taat asas. "Nah ini Ganjar kader utama enggak taat asas, jadi memang proses kaderisasinya enggak berhasil, jadi penanaman ideologi itu percuma, karena orang akhirnya masuk kalkulasi pragmatis," pungkasnya.
(dam)