Jejak Muhammadiyah Membantu Palestina
loading...
A
A
A
Serangan brutal militer Israel kepada rakyat Palestina telah menyebabkan ratusan orang tewas. Selain itu ribuan lainnya dilaporkan luka-luka. Tragedi kemanusiaan itu memantik respons dari Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Program Koordinator Muhammadiyah AID, Wachid Ridwan menjelaskan pihaknya telah mengirim bantuan ke Palestina sejak puluhan tahun lalu. Bantuan tersebut terus mengalir ke sana hingga saat ini.
"Bantuan Muhammadiyah AID ke Palestina telah berlangsung berpuluh-puluh tahun sejak almarhum Bapak Lukman Harun yang mengetuai bidang Luar Negeri Pimpinan Pusat Muhammadiyah," kata Wachid saat dihubungi MNC Portal, Jumat (21/5/2021).
Wachid berujar Muhammadiyah AID secara masif menyalurkan bantuan kepada Palestina dimulai sejak 2017. Bantuan tersebut berupa beasiswa SPP bagi puluhan mahasiswa S1, S2 dan S3 yang kuliah di Universitas Islam Gaza.
"Lalu Muhammadiyah AID juga memberi bantuan untuk pengobatan dan pembelian kaki palsu bagi mahasiswa dan masyarakat Palestina yang terkena serangan peluru tajam tentara Israel saat Great March setiap hari Jumat," ungkapnya.
Tak hanya itu, Muhammadiyah AID juga telah memberikan bantuan paket lebaran dan Ramadan tahun lalu di Gaza dan Yerusalem, termasuk juga bantuan kurban.
"Untuk saat ini Alhamdulillah dana yang terkumpul melalui Lazismu sudah lebih dari lima milyar, Muhammadiyah AID berharap kita bisa mencapai 20 milyar seperti saat krisis Rohingya," harapnya.
"Program kita menyasar tiga tahap; pertama jangka pendek fokus pada bantuan kesehatan dan pendidikan. Jangka menengah kita akan kampanye narasi perdamaian Palestina-Israel, dan tahap jangka panjang kita kampanye narasi politik Palestina merdeka," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei 2021 telah menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, serta pejuang, dan telah melukai 1.900 lainnya. Hal itu diketahui berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza.
Program Koordinator Muhammadiyah AID, Wachid Ridwan menjelaskan pihaknya telah mengirim bantuan ke Palestina sejak puluhan tahun lalu. Bantuan tersebut terus mengalir ke sana hingga saat ini.
"Bantuan Muhammadiyah AID ke Palestina telah berlangsung berpuluh-puluh tahun sejak almarhum Bapak Lukman Harun yang mengetuai bidang Luar Negeri Pimpinan Pusat Muhammadiyah," kata Wachid saat dihubungi MNC Portal, Jumat (21/5/2021).
Wachid berujar Muhammadiyah AID secara masif menyalurkan bantuan kepada Palestina dimulai sejak 2017. Bantuan tersebut berupa beasiswa SPP bagi puluhan mahasiswa S1, S2 dan S3 yang kuliah di Universitas Islam Gaza.
"Lalu Muhammadiyah AID juga memberi bantuan untuk pengobatan dan pembelian kaki palsu bagi mahasiswa dan masyarakat Palestina yang terkena serangan peluru tajam tentara Israel saat Great March setiap hari Jumat," ungkapnya.
Tak hanya itu, Muhammadiyah AID juga telah memberikan bantuan paket lebaran dan Ramadan tahun lalu di Gaza dan Yerusalem, termasuk juga bantuan kurban.
"Untuk saat ini Alhamdulillah dana yang terkumpul melalui Lazismu sudah lebih dari lima milyar, Muhammadiyah AID berharap kita bisa mencapai 20 milyar seperti saat krisis Rohingya," harapnya.
"Program kita menyasar tiga tahap; pertama jangka pendek fokus pada bantuan kesehatan dan pendidikan. Jangka menengah kita akan kampanye narasi perdamaian Palestina-Israel, dan tahap jangka panjang kita kampanye narasi politik Palestina merdeka," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei 2021 telah menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, serta pejuang, dan telah melukai 1.900 lainnya. Hal itu diketahui berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza.
(muh)