Legislator PAN: Pernyataan Hendropriyono Soal Palestina Kesankan Tak Paham Konstitusi

Jum'at, 21 Mei 2021 - 09:11 WIB
loading...
Legislator PAN: Pernyataan...
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus mengaku prihatin dan menyesalkan pernyataan Hendropriyono yang menyebut Indonesia tidak memiliki urusan untuk ikut mengakhiri konflik Israel-Palestina. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PAN , Guspardi Gaus mengaku prihatin dan menyesalkan pernyataan Hendropriyono yang menyebut Indonesia tidak memiliki urusan untuk ikut mengakhiri konflik Israel-Palestina . Penyataan eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu tentu menimbulkan polemik dan kesan buruk di masyarakat.

"Sebagai seorang tokoh nasional yang berlatar belakang militer, tentunya saya menyayangkan tentang statement dan komentar yang beliau sampaikan. Artinya komentar tersebut bisa menimbulkan kesan negatif dan merusak citra beliau. Bisa saja masyarakat mempersepsikan beliau tidak mengerti dan memahami tentang Pancasila dan UUD 1945," kata Guspardi kepada wartawan, Kamis (20/5/2021).

Anggota Komisi II DPR itu menegaskan dalam sila kedua Pancasila dikatakan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan pada pembukaan UUD 1945 sangat tegas menyebutkan bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa oleh karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Dari narasi di atas, nelas bagaimana sikap bangsa dan negara Indonesia terhadap penindasan dan penjajahan yang dilakukan oleh negara atau oleh siapapun.

"Jadi, kita sebagai warga negara tentunya harus taat dan patuh melaksanakan filosofi Pancasila dan pembukaan Udang-undang Dasar 1945 tersebut," katanya.

Legislator asal Sumatera Barat ini menuturkan di era dunia moderen abad ini semestinya tidak ada lagi praktik penjajahan dan penindasan karena seluruh rakyat dunia seharusnya menjunjung tinggi kebebasan, kemerdekaan dan hak dasar manusia untuk hidup sebagai sebuah bangsa.

Guspardi melanjutkan permasalahan Palestina adalah masalah kemanusiaan, bukan hanya melulu masalah agama. Sebagai sebuah bangsa, Indonesia tidak boleh membiarkan suatu bangsa ditindas seperti yang dilakukan oleh Israel kepada bangsa Palestina. Keberpihakan Indonesia kepada Palestina adalah wujud pelaksanaan konstitusi pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945 dan Pancasila.

Di samping itu sebagai sebuah negara, Indonesia tidak bisa hidup sendiri dan harus berperan di dunia internasional. Terlebih, Indonesia menganut politik bebas aktif untuk ketertiban dunia. Indonesia sepatutnya berbalas budi kepada negara Palestina sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

"Bukankah negara luar yang pertama kali mengakui kemerdekaan RI adalah Palestina," ucap Anggota Badan Legislasi DPR ini.

Selain itu, pria yang akrab disapa GG ini juga mempertanyakan kegunaan PBB, OKI, dan organisasi dunia lainnya yang menjadikan negara Indoneska, negara yang sejajar dengan negara-ngera lain. Karena negara manapun tidak bisa hidup sendiri dan perlu ada kebersamaan. "Jadi, ini adalah masalah kemanusiaan dan keadilan," tegasnya.

"Apa gunanya pasukan Garuda kita dikirim oleh nagara kita atas nama PBB. Pasukan-pasukan kita datang ke berbagai negara diundang untuk melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan keamanan dan mendukung terciptanya perdamaian dunia. Tentunya beliau sangat paham itu," tutup Guspardi.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Liga Arab, Gaza, dan...
Liga Arab, Gaza, dan Bayang-bayang Washington
Pemungutan Suara Pilbup...
Pemungutan Suara Pilbup Serang Diulang, Yandri: Koalisi Siap Ikuti Putusan MK
MK Putuskan PSU Pilkada...
MK Putuskan PSU Pilkada Serang, Ini Respons PAN
Ketum GP Ansor Ingatkan...
Ketum GP Ansor Ingatkan Waspada Ancaman Isu SARA: Stabilitas Ekonomi Harus Dijaga!
MUI Serukan Solidaritas...
MUI Serukan Solidaritas untuk Palestina di Bulan Ramadan 2025
Grand Syeikh Al-Azhar...
Grand Syeikh Al-Azhar Mesir Apresiasi Baznas Konsisten Bantu Palestina
BSI Maslahat Salurkan...
BSI Maslahat Salurkan Bantuan Bangun Masjid Darurat dan Renovasi Rumah Sakit di Gaza
ARI-BP: Rencana Donald...
ARI-BP: Rencana Donald Trump Caplok dan Usir Warga Gaza Dinilai Kejahatan Besar
Prabowo dan Erdogan...
Prabowo dan Erdogan Sepakat Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel
Rekomendasi
Cabuli Anak di Bawah...
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kapolres Ngada Dimutasi ke Pamen Yanma
Popularitas Kate Middleton...
Popularitas Kate Middleton Menurun, Warga Amerika Lebih Menyukai Pangeran Harry
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Berita Terkini
7 Fakta Penting Mutasi...
7 Fakta Penting Mutasi Polri Maret 2025, 10 Polwan Jadi Kapolres hingga 10 Kapolda Digeser
3 menit yang lalu
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
13 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Tiga Alasan Netanyahu...
Tiga Alasan Netanyahu Tak Berani Melanjutkan Perang di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved