Satgas COVID-19 Minta Daerah Antisipasi Potensi Mudik Gelombang 2
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan adanya potensi mudik gelombang kedua setelah berakhirnya larangan mudik Lebaran 2021. Untuk itu, setiap daerah diminta untuk mampu mengantisipasinya.
"Diimbau kepada seluruh daerah untuk memperhitungkan seluruh risiko yang terjadi akibat mobilisasi warga yang besar, khususnya bagi daerah yang memiliki keterbatasan fasilitas kesehatan di daerah masing-masing," kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo dalam keterangannya, Kamis (20/5/2021).
Doni menyampaikan perlu kerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat dengan berbagai cara, salah satunya dengan yang dilakukan adalah mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri selama 5 x 24 jam bagi mereka yang melakukan perjalanan.
Baca juga: Arus Balik Lebaran ke Jadetabek, Ratusan Pemudik Positif Covid-19
"Kita semua harus bekerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat untuk antisipasi lonjakan kasus," kata Doni. "Salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri usai melakukan perjalanan," tambah Doni.
Selain itu, diimbau kepada perangkat pemerintah apabila terdapat kasus positif COVID-19 lebih dari lima rumah dalam satu Rukun Tetangga (RT), maka Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) di tingkat Kelurahan berinisiatif untuk melakukan micro lockdown.
Doni juga mengatakan, yang harus diantisipasi adalah lonjakan kasus sehingga berpotensi kenaikan tingkat keterisian di rumah sakit. Dia pun mengatakan bahwa dari laporan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa pemerintah telah menyiapkan 390.000 unit tempat tidur di rumah sakit.
Baca juga: 13.621 Pemudik Diswab Antigen di 12 Titik Posko Pemantauan Arus Balik, 45 Positif Covid-19
"Menteri Kesehatan Bapak Budi Gunadi Sadikin bahwa saat ini pemerintah Indonesia telah menyiapkan 390.000 unit tempat tidur secara menyeluruh," katanya.
Di mana sebanyak 70.000 tempat tidur di rumah sakit, khususnya untuk perawatan pasien Covid-19. "Bapak Budi Gunadi juga mengatakan bahwa ada 70.000 tempat tidur yang dikhususkan untuk pasien Covid," kata Doni.
"Kemudian untuk perawatan ICU disiapkan sebanyak 22.000 unit, yang sisanya berarti adalah untuk isolasi. Dengan demikian maka ketersediaan rumah sakit secara umum cukup memadai," paparnya.
Doni mengatakan keterisian tempat tidur di RS Covid-19 cukup dengan catatan jika tidak terjadi lonjakan kasus dan kasus aktif tidak lebih dari 200.000 kasus. "Dengan catatan lonjakan kasus yang terjadi, jangan lebih dari 200.000 kasus aktif," kata Doni.
"Diimbau kepada seluruh daerah untuk memperhitungkan seluruh risiko yang terjadi akibat mobilisasi warga yang besar, khususnya bagi daerah yang memiliki keterbatasan fasilitas kesehatan di daerah masing-masing," kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo dalam keterangannya, Kamis (20/5/2021).
Doni menyampaikan perlu kerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat dengan berbagai cara, salah satunya dengan yang dilakukan adalah mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri selama 5 x 24 jam bagi mereka yang melakukan perjalanan.
Baca juga: Arus Balik Lebaran ke Jadetabek, Ratusan Pemudik Positif Covid-19
"Kita semua harus bekerja keras untuk mengurangi jumlah pasien yang dirawat untuk antisipasi lonjakan kasus," kata Doni. "Salah satunya dengan mematuhi protokol kesehatan dan melakukan karantina mandiri usai melakukan perjalanan," tambah Doni.
Selain itu, diimbau kepada perangkat pemerintah apabila terdapat kasus positif COVID-19 lebih dari lima rumah dalam satu Rukun Tetangga (RT), maka Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) di tingkat Kelurahan berinisiatif untuk melakukan micro lockdown.
Doni juga mengatakan, yang harus diantisipasi adalah lonjakan kasus sehingga berpotensi kenaikan tingkat keterisian di rumah sakit. Dia pun mengatakan bahwa dari laporan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa pemerintah telah menyiapkan 390.000 unit tempat tidur di rumah sakit.
Baca juga: 13.621 Pemudik Diswab Antigen di 12 Titik Posko Pemantauan Arus Balik, 45 Positif Covid-19
"Menteri Kesehatan Bapak Budi Gunadi Sadikin bahwa saat ini pemerintah Indonesia telah menyiapkan 390.000 unit tempat tidur secara menyeluruh," katanya.
Di mana sebanyak 70.000 tempat tidur di rumah sakit, khususnya untuk perawatan pasien Covid-19. "Bapak Budi Gunadi juga mengatakan bahwa ada 70.000 tempat tidur yang dikhususkan untuk pasien Covid," kata Doni.
"Kemudian untuk perawatan ICU disiapkan sebanyak 22.000 unit, yang sisanya berarti adalah untuk isolasi. Dengan demikian maka ketersediaan rumah sakit secara umum cukup memadai," paparnya.
Doni mengatakan keterisian tempat tidur di RS Covid-19 cukup dengan catatan jika tidak terjadi lonjakan kasus dan kasus aktif tidak lebih dari 200.000 kasus. "Dengan catatan lonjakan kasus yang terjadi, jangan lebih dari 200.000 kasus aktif," kata Doni.
(abd)