Esensi Hari Kebangkitan Nasional Memperkokoh Semangat Kebangsaan untuk Memberantas Korupsi di NKRI
loading...
A
A
A
H.Firli Bahuri, Ketua KPK
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
HARI ini, Kamis 20 Mei 2021, Kita segenap Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Tema peringatan 113 tahun Hari Kebangkitan Nasional, "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!" sangat tepat, untuk merespons ragam permasalahan bangsa yang harus dihadapi bersama dan Insya Allah dapat kita lalui dengan kemenangan untuk kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Salah satu permasalahan berat bangsa saat ini adalah masih mewabahnya virus korupsi, yang telah berurat akar di republik ini. Perlu semangat kebangsaan yang utuh dan kuat untuk menggelorakan kebangkitan nasional dalam perang besar melawan dan memberantas laten korupsi di negeri ini.
Dengan semangat kebangsaan yang bulat dan kokoh, Insya Allah menjadi kekuatan besar yang menggugah nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, yang terkandung dalam Hari Kebangkitan Nasional dalam jihad melawan korupsi, kejahatan kemanusiaan yang jelas merusak setiap sendi dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Filosofi Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mengrwa, sudah tentu telah menumbuhkan rasa, jiwa dan semangat kebangsaan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan agar segera bangsa ini bangkit dari buaian mimpi indah namun semu dari kejahatan korupsi serta perilaku koruptif, yang cukup lama menina bobo kan negeri ini.
Sebagai semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, konsep Bhineka Tunggal Ika bukan sekedar mempersatukan keragaman bangsa, namun filosofi ini menjadi indah dan bermakna karena selalu menumbuhkan rasa cinta serta kesetiaan terhadap bangsa dan negara.
Kami yakin seyakin yakinnya, rasa dan semangat kebangkitan nasional yang dicetus Founding Fathers kita, dapat diimplementasikan ketika kita menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara dengan inklusif, terbuka, konsisten, tidak merasa paling benar dan toleransi.
Disisi lain, prasangka dan curiga yang mendominasi alam pikiran, sudah tentu akan mengakibatkan mindset silo (terisolasi) Interaksi antar sesama anak bangsa di republik ini sehingga dapat menggagalkan esensi kebinekaan yang menjadi anugerah yang meneguhkan semangat kebangsaan dan kebangkitan di republik ini, sesuai cita-cita serta harapan didirikannya negara kita.
Di tengah kondisi saat ini, di mana situasi sosial kemasyarakatan rentan terfragmentasi, hanya dengan semangat kebangkitan nasional dengan menjunjung tinggi rasa kebangsaan yang didalamnya jelas terkandung nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, Insya Allah dapat menyelamatkan bangsa ini.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
HARI ini, Kamis 20 Mei 2021, Kita segenap Bangsa Indonesia kembali memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Tema peringatan 113 tahun Hari Kebangkitan Nasional, "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!" sangat tepat, untuk merespons ragam permasalahan bangsa yang harus dihadapi bersama dan Insya Allah dapat kita lalui dengan kemenangan untuk kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Salah satu permasalahan berat bangsa saat ini adalah masih mewabahnya virus korupsi, yang telah berurat akar di republik ini. Perlu semangat kebangsaan yang utuh dan kuat untuk menggelorakan kebangkitan nasional dalam perang besar melawan dan memberantas laten korupsi di negeri ini.
Dengan semangat kebangsaan yang bulat dan kokoh, Insya Allah menjadi kekuatan besar yang menggugah nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, yang terkandung dalam Hari Kebangkitan Nasional dalam jihad melawan korupsi, kejahatan kemanusiaan yang jelas merusak setiap sendi dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Filosofi Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mengrwa, sudah tentu telah menumbuhkan rasa, jiwa dan semangat kebangsaan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan agar segera bangsa ini bangkit dari buaian mimpi indah namun semu dari kejahatan korupsi serta perilaku koruptif, yang cukup lama menina bobo kan negeri ini.
Sebagai semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, konsep Bhineka Tunggal Ika bukan sekedar mempersatukan keragaman bangsa, namun filosofi ini menjadi indah dan bermakna karena selalu menumbuhkan rasa cinta serta kesetiaan terhadap bangsa dan negara.
Kami yakin seyakin yakinnya, rasa dan semangat kebangkitan nasional yang dicetus Founding Fathers kita, dapat diimplementasikan ketika kita menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara dengan inklusif, terbuka, konsisten, tidak merasa paling benar dan toleransi.
Disisi lain, prasangka dan curiga yang mendominasi alam pikiran, sudah tentu akan mengakibatkan mindset silo (terisolasi) Interaksi antar sesama anak bangsa di republik ini sehingga dapat menggagalkan esensi kebinekaan yang menjadi anugerah yang meneguhkan semangat kebangsaan dan kebangkitan di republik ini, sesuai cita-cita serta harapan didirikannya negara kita.
Di tengah kondisi saat ini, di mana situasi sosial kemasyarakatan rentan terfragmentasi, hanya dengan semangat kebangkitan nasional dengan menjunjung tinggi rasa kebangsaan yang didalamnya jelas terkandung nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, Insya Allah dapat menyelamatkan bangsa ini.