Bukan karena Covid-19, Ini Riwayat Penyakit Wimar Witoelar

Rabu, 19 Mei 2021 - 23:29 WIB
loading...
Bukan karena Covid-19, Ini Riwayat Penyakit Wimar Witoelar
Mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, Wimar Witoelar. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, Wimar Witoelar meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (19/5/2021) sekitar 08.56 WIB. Menurut keluarga, Almarhum dimakamkan di TPU Tanah Kusir , Jakarta Selatan.

Kakak laki-laki satu-satunya Wimar Witoelar, Rachmat Witoelar menyampaikan kabar duka atas kepergian adik kandungnya. Ia merasakan duka yang sangat mendalam atas kepergian adiknya tersebut.Dia juga mengatakan, kondisi kesehatan adiknya itu memang tidak baik.

"Pasien jantung 30 tahun, diabet, terakhir dia punya penyakit gula," ujarnya. Adapun Rachmat mengatakan bahwa adiknya tidak pernah menceritakan keluhan mengenai penyakitnya.

"Tidak pernah menceritakan apapun sih, tapi saya tau karena saya tidur sama dia. Bahwa dia itu sudah tidak bisa berdiri sendiri ya karena itu dia memfokuskan pekerjaannya di dalam sekitar rumah ini," terangnya.

Sedangkan menurut Pimpinan Intermatrix Communications, Erna Indriana mengatakan, mulanya Wimar Witoelar menjalani perawatan di rumah selama 3 hari. Namun, kian hari kondisinya semakin memburuk sehingga pihak keluarga memutuskan agar beliau dirawat di rumah sakit.

"Opnam dirawat biasa, itu awalnya beliau mimisan cukup banyak kemudian muntah darah, tapi darah yang sudah hitam ya, dua kali muntah darah sehingga keluarga bawa ke rumah sakit,” tuturnya saat melayat ke rumah duka. Erna Indriana mengatakan, bahwa kondisi beliau semakin melemah, bahkan terlihat seperti tidak sadarkan diri. Sebab, beliau tak bangun ketika dipanggil.

"Ternyata Dokter menyatakan terkena sepsis, inveksi berat seluruh tubuh mengakibatkan Multiple Organ Failure," ucapnya.

Erna mengatakan, bahwa hari pertama masuk rumah sakit, Wimar keadaannya sudah kritis dan harus menjalani cuci darah 3 kali dalam sehari.

Dia juga menegaskan, Wimar meninggal bukan karena Covid. "Sudah PCR kedua kali, negatif," pungkasnya.

"Kemudian dilanjut dialisis biasa yang 5 jam ternyata tidak membantu. Sehingga dua hari yang lalu dibikin lagi dialisis yang 24 jam namanya CVVH (Continous Veno-Venous Hemofiltration," ujarnya.

Kondisi Almarhum semakin melemah seiring berjalannya waktu. Sekitar pukul 08.56 WIB, Wimar meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah.

"Tadi pagi jam 8 keluarga dihubungi karena jantungnya berhenti minta izin untuk dipompa, resusitasi untuk dipompa, kemudian jam 8.59 WIB beliau pergi," tuturnya.

Nampak isak tangis keluarga yang hingga kini masih merasakan duka yang sangat mendalam. Keluarga besar dan sahabat Almarhum turut memanjatkan doa untuk Wimar.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1920 seconds (0.1#10.140)