Kapan Pandemi COVID-19 Berakhir? IDI: Kemungkinan 'Permanen'

Rabu, 19 Mei 2021 - 15:48 WIB
loading...
Kapan Pandemi COVID-19 Berakhir? IDI: Kemungkinan Permanen
Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa ada kemungkinan pandemi virus corona akan permanen. FOTO/ILUSTRASI/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Lebih dari setahun sudah pandemi COVID-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Bukannya turun, angka kasus positif terinfeksi virus corona malah menunjukkan tanda-tanda sebaliknya. Sejumlah negara bahkan kini menerapkan kebijakan lockdown untuk menekan penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini.

Lalu muncul pertanyaan, kapan pandemi COVID-19 akan berakhir? Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa ada kemungkinan pandemi virus corona akan permanen.

"Ada pertanyaan sederhana beberapa orang tapi menarik bagi saya. Misalnya kapan sih pandemi berakhir. Ya saya jawab, kemungkinannya bersifat "permanen". Dalam arti tidak akan hilang. Skenarionya itu, bisa menjadi endemik atau seperti flu musiman-tapi masih bisa merenggut nyawa," cuit Zubairi melalui akun Twitter pribadinya, dikutip, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Update Corona 18 Mei 2021: 1.748.230 Positif, 1.612.239 Sembuh, 48.477 Meninggal

Zubairi pun menegaskan bahwa herd immunity tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Bahkan katanya, untuk mencapai kekebalan 70% saja masih sangat jauh.

"Lalu, apa kabar herd immunity? Yang jelas tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Tingkat kekebalan yang diperlukan untuk mencapai itu di angka 70 persen dan kita masih jauh. Apakah ada contoh virus yang telah mencapai herd immunity? Ada. Contohnya virus penyebab cacar: variola," kata Zubairi.

Selain itu, Zubairi mengatakan, pandemi kadang terlalu subjektif untuk dinilai dan ditangani. Setiap kebijakan yang diambil sepertinya salah. "Lihat Singapura, salah satu negara terbaik penanganan Covid-19, kini lockdown lagi. Padahal kasus hariannya di bawah 50. Sementara Jakarta 600 kasus. Silakan menilai," kata Zubairi.

Baca juga: Bima Arya Duga Puluhan Warga Perumahan Bubulak Terpapar Covid-19 dari Kasus Luar Kota
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1593 seconds (0.1#10.140)