Takut 1,5 Juta Pemudik Bawa Covid-19, Pemerintah Fokuskan Perhatian pada Arus Balik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah sedang fokus memerhatikan arus balik mudik Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah yang mulai terjadi sejak pekan ini.
Meski mudik sudah dilarang, nyatanya masih ada sekitar 1,5 juta warga yang kembali ke kampung halamannya. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan karena hingga saat ini pandemi Covid-19 belum sepenuhnya terkendali.
Baca juga: Airlangga: 1,5 Juta Orang Nekat Terobos Penyekatan Mudik
"Saat ini pemerihtah mulai mengalihkan perhatian pada arus balik yang diperkirakan akan mulai terjadi tanggal 17 (Mei) malam ini," kata Muhadjir kepada MNC Portal, Senin (17/5/2021).
Muhadjir menuturkan, untuk pemudik di wilayah Pulau Jawa akan dilakukan pengecekan status kesehatannya dengan swab antigen secara acak di posko yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Penyekatan Arus Balik Lebaran, Menko PMK: Jakarta Bukan Satu-satunya
"Sementara yang dari luar Jawa ke Jawa harus menyertakan surat keterangan sehat termasuk hasil swab antigen atau pun PCR, dari tempat asal mereka berangkat. Terutama mereka yang berasal dari wilayah yang angka kasusnya tinggi, seperti Sumatera," tuturnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang berangkat mudik ke sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Sumatera berjumlah kurang lebih 1,5 juta orang.
Meski mudik sudah dilarang, nyatanya masih ada sekitar 1,5 juta warga yang kembali ke kampung halamannya. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan karena hingga saat ini pandemi Covid-19 belum sepenuhnya terkendali.
Baca juga: Airlangga: 1,5 Juta Orang Nekat Terobos Penyekatan Mudik
"Saat ini pemerihtah mulai mengalihkan perhatian pada arus balik yang diperkirakan akan mulai terjadi tanggal 17 (Mei) malam ini," kata Muhadjir kepada MNC Portal, Senin (17/5/2021).
Muhadjir menuturkan, untuk pemudik di wilayah Pulau Jawa akan dilakukan pengecekan status kesehatannya dengan swab antigen secara acak di posko yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Penyekatan Arus Balik Lebaran, Menko PMK: Jakarta Bukan Satu-satunya
"Sementara yang dari luar Jawa ke Jawa harus menyertakan surat keterangan sehat termasuk hasil swab antigen atau pun PCR, dari tempat asal mereka berangkat. Terutama mereka yang berasal dari wilayah yang angka kasusnya tinggi, seperti Sumatera," tuturnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang berangkat mudik ke sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Sumatera berjumlah kurang lebih 1,5 juta orang.
(thm)