Beri Paket Lebaran di RSD Wisma Atlet, Menaker Ida Bicara Soal Jihad
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkap cara jihad yang sesungguhnya dilakukan bukan dengan cara melakukan kegiatan ekstrisme.
Hal itu dia ungkap saat memberikan sambutan di acara penyerahansecara langsung bantuan paket Lebaran yang diberikan kepada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021).
"Ada ya di antara masyarakat kita yang mengambil cara jihad dengan cara yang sangat ekstrim, (tapi) kalau mau jihad yang sebenarnya, sesungguhnya contohlah tenaga kesehatan," kata Ida di Lobi Rumah sakit darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (1/5/2021).
Menurut dia, para tenaga kesehatan telah melakukan jihad yang sesungguhnya. Sebab, dia menyebut mereka telah menyelamatkan nyawa orang banyak, dan benar-benar siap menjadi garda terdepan.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini tak bisa membayangkan apabila tenaga kesehatan melakukan mogok kerja secara massal. Maka, harus berapa banyak nyawa yang berpotensi tak bisa terselamatkan.
"Saya kira kalau mau belajar jihad, belajarlah dari teman-teman nakes (tenaga kesehatan) ataupun non-nakes yang benar-benar menyelamatkan jiwa masyarakat kita. Apresiasi yang luar biasa kepada teman-teman semua atas seluruh perjuangannya," pungkasnya.
Hal itu dia ungkap saat memberikan sambutan di acara penyerahansecara langsung bantuan paket Lebaran yang diberikan kepada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021).
"Ada ya di antara masyarakat kita yang mengambil cara jihad dengan cara yang sangat ekstrim, (tapi) kalau mau jihad yang sebenarnya, sesungguhnya contohlah tenaga kesehatan," kata Ida di Lobi Rumah sakit darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (1/5/2021).
Menurut dia, para tenaga kesehatan telah melakukan jihad yang sesungguhnya. Sebab, dia menyebut mereka telah menyelamatkan nyawa orang banyak, dan benar-benar siap menjadi garda terdepan.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini tak bisa membayangkan apabila tenaga kesehatan melakukan mogok kerja secara massal. Maka, harus berapa banyak nyawa yang berpotensi tak bisa terselamatkan.
"Saya kira kalau mau belajar jihad, belajarlah dari teman-teman nakes (tenaga kesehatan) ataupun non-nakes yang benar-benar menyelamatkan jiwa masyarakat kita. Apresiasi yang luar biasa kepada teman-teman semua atas seluruh perjuangannya," pungkasnya.
(mhd)