Peneliti Indonesia-Uni Eropa Kolaborasi Riset Inovasi Manajemen Bencana

Selasa, 27 April 2021 - 16:46 WIB
loading...
Peneliti Indonesia-Uni...
Direktur Center for Sustainable Infrastructure Development Universitas Indonesia (CSID UI) Mohammed Ali Berawi. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Indonesia termasuk negara yang memiliki kerawanan tinggi bencana karena terletak di ring of fire. Ancaman bencana mengintai Indonesia, mulai dari gempa bumi, tsunami, tornado, banjir, dan letusan gunung berapi adalah fenomena umum yang kerap terjadi. Bahkan Pulau Bali dan Lombok pun tak luput dari ancaman bencana.

“Bencana alam atau bencana yang terjadi secara tiba-tiba membuat pengunjung dan turis berada pada risiko yang tinggi,” tutur Direktur Center for Sustainable Infrastructure Development Universitas Indonesia (CSID UI) Mohammed Ali Berawi saat diskusi bersama Positium, perusahaan data analytics asal Estonia, Selasa (27/4/2021).

Ketika terjadi bencana, turis dan pengunjung berada pada resiko yang tinggi. Dalam skenario seperti itu, mencari orang yang tidak memahami keadaan lokal harus dilakukan dengan cepat untuk melindungi mereka.

Sebagai upaya meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana maka CSID UI berkolaborasi dengan Positum membangun dashboard menggunakan teknologi Mobile Positioning Data (MPD) untuk memetakkan wisatawan yang berada di daerah yang terkena bencana alam.

“Dashboard tersebut merupakan bagian dari inovasi yang dikembangkan dalam BuildERS Project, yaitu proyek penelitian yang didanai oleh Uni Eropa, yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan dalam kesiapsiagaan bencana, dengan berfokus pada individu, kelompok dan komunitas yang paling rentan dengan menumbuhkan kesadaran dan kesiapan mereka terhadap risiko-risiko yang ada, serta pemahaman tentang elemen-elemen penting untuk mencapai ketahanan sosial,” tuturnya.

Dalam diskusi yang digelar CSID UI dan Positium dihadiri oleh perwakilan dari berbagai institusi. Antara lain Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementrian Luar Negeri, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), BASARNAS, dan juga PetaBencana.id.

“Dalam kegiatan diskusi ini, beberapa perwakilan institusi tersebut menunjukkan dukungan yang besar dan juga ketertarikan untuk berkolaborasi dalam upaya penanganan bencana alam,” tambahnya.

Riset terkait manajemen bencana diperlukan dan menjadi penting dalam upaya meningkatkan penanganan bencana. Sehingga tingkat keselamatan individu dapat menjadi lebih tinggi lagi ketika terjadi bencana. “Riset terkait disaster management tidak hanya diperlukan, tapi juga menjadi suatu kepentingan dalam meningkatkan upaya penanganan bencana alam,” tuturnya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1247 seconds (0.1#10.140)