Petinggi PKS-Demokrat Bertemu, Pengamat: Tidak Punya Pilihan...
loading...

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah melakukan pertemuan. Pertemuan itu digelar di Kantor DPP Partai Demokrat, Kamis (22/4/2021).
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai PKS dengan Partai Demokrat memiliki benang merah. Kedua partai politik itu sama-sama berada di luar pemerintahan saat ini.
"Saya melihat bahwa makin ke sini memang Partai Demokrat sepertinya tidak punya pilihan untuk katakanlah masuk ke dalam pemerintahan, baik karena hubungan SBY dan Bu Mega yang mungkin sampai sekarang tidak kunjung pulih," ujar Qodari, Jumat (23/4/2021).
Kemudian, lanjut Qodari, hubungan SBY dan Presiden Jokowi yang seringkali konfliktual. "Karena barangkali Pak SBY merasa bahwa kebijakan yang diambil Pak Jokowi itu tidak tepat atau tidak melanjutkan apa yang dulu dikerjakan SBY, maupun dinamika-dinamika yang lebih belakangan, jadi ya termasuk pilpres 2019," tuturnya.Baca juga: Larangan Mudik Dikritik, Netizen: Andaikan Lebaran Bareng Pilkada
Maka itu, dia menilai kelihatannya sulit mengatakan Partai Demokrat akan menjadi bagian dari koalisi pendukung Pemerintahan Jokowi. "Benang merah ini ketemu dengan PKS, kalau PKS saya lihat memang tidak mau bergabung karena pilihan ideologis dan strategi elektoral," katanya.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai PKS dengan Partai Demokrat memiliki benang merah. Kedua partai politik itu sama-sama berada di luar pemerintahan saat ini.
"Saya melihat bahwa makin ke sini memang Partai Demokrat sepertinya tidak punya pilihan untuk katakanlah masuk ke dalam pemerintahan, baik karena hubungan SBY dan Bu Mega yang mungkin sampai sekarang tidak kunjung pulih," ujar Qodari, Jumat (23/4/2021).
Kemudian, lanjut Qodari, hubungan SBY dan Presiden Jokowi yang seringkali konfliktual. "Karena barangkali Pak SBY merasa bahwa kebijakan yang diambil Pak Jokowi itu tidak tepat atau tidak melanjutkan apa yang dulu dikerjakan SBY, maupun dinamika-dinamika yang lebih belakangan, jadi ya termasuk pilpres 2019," tuturnya.Baca juga: Larangan Mudik Dikritik, Netizen: Andaikan Lebaran Bareng Pilkada
Maka itu, dia menilai kelihatannya sulit mengatakan Partai Demokrat akan menjadi bagian dari koalisi pendukung Pemerintahan Jokowi. "Benang merah ini ketemu dengan PKS, kalau PKS saya lihat memang tidak mau bergabung karena pilihan ideologis dan strategi elektoral," katanya.
Lihat Juga :