Jangan Mudik! Satgas: Hasil Tes Negatif Tidak Berarti Bebas dari COVID-19

Kamis, 22 April 2021 - 14:55 WIB
loading...
Jangan Mudik! Satgas: Hasil Tes Negatif Tidak Berarti Bebas dari COVID-19
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menegaskan bahwa hasil tes negatif tidak berarti bebas sepenuhnya dari COVID-19. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 , Wiku Adisasmito menegaskan bahwa hasil tes negatif tidak berarti bebas sepenuhnya dari COVID-19 .

“Saya ingin kembali menyampaikan pesan Kepala Satgas COVID-19 bahwa walaupun masyarakat sudah memiliki surat hasil tes negatif tidak berarti bebas sepenuhnya dari COVID-19,” ujar Wiku dalam update Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia secara virtual, Kamis (22/4/2021). Baca juga: Aturan Perjalan Diperketat Jelang Pelarangan Mudik, Begini Penjelasan Satgas

Oleh karena itu, Wiku meminta agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke kampung halaman. “Peluang tertular di perjalanan ke kampung halaman selalu terbuka. Dan apabila hal ini terjadi tentunya kita sudah membahayakan keluarga kita di kampung,” tegasnya.

Apalagi, kata Wiku, COVID-19 akan sangat berisiko bagi lansia. “Bagi keluarga kita yang lansia ini tentunya menjadi risiko yang sangat berbahaya. Pemerintah meminta masyarakat untuk bertindak secara bijak menyikapi pandemi ini.”

Wiku menegaskan pada dasarnya setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah mengutamakan prinsip Solus Populi Suprema Lexto atau mengusahakan keselamatan rakyat di tengah pandemi COVID-19 untuk menghindari peningkatan kasus yang dapat memicu meningkatkan beban fasilitas kesehatan, serta potensi tingginya korban jiwa yang ditimbulkan.

“Pemerintah memahami mudik merupakan sebuah tradisi yang sudah sangat melekat dalam kebudayaan masyarakat Indonesia. Dan menjadi momen saling bermaafan kepada keluarga dan tidak sedikit dari mereka yang berusia lanjut,” tegasnya.

Namun, kata Wiku, masyarakat perlu memahami bahwa melakukan mudik di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini tentunya akan sangat membahayakan mereka yang lansia.

“Apalagi dalam tradisi ini interaksi fisik yang menjabat tangan akan berpotensi untuk menjadi titik awal penularan COVID-19.

Penting untuk diingat lagi, kata Wiku, lansia merupakan populasi yang mendominasi kematian akibat konflik Indonesia dengan persentase 48,3%. “Oleh karena itu, pemerintah meminta kepada masyarakat untuk mengurungkan niatnya untuk menjalankan kegiatan mudik untuk melindungi diri kita dan juga keluarga di kampung halaman agar tidak tertular COVID-19,” paparnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1061 seconds (0.1#10.140)