Doni Monardo: Tidak Mudik Salah Satu Cara Tekan Angka COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo menegaskan peniadaan mudik sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Ketua Satgas Nomor 13 Tahun 2021 menjadi strategi sekaligus upaya pencegahan dan mitigasi dalam menekan angka kasus COVID-19 di Tanah Air pada masa libur hari nasional.
Adanya aturan tersebut juga berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang mana setiap akhir liburan selalu diikuti dengan kenaikan angka kasus. Hal itu disebabkan adanya mobilitas masyarakat yang tinggi selama liburan.
"Setiap akhir libur panjang pasti diikuti dengan kenaikan kasus COVID-19," kata Doni dalam keterangan yang diterima, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Doni Monardo Beberkan Tingginya Risiko Penularan COVID-19 di Jalan Mudik
Sebagai contoh, data Satgas Penanganan COVID-19 pada libur Idul Fitri 2020 menunjukkan ada kenaikan angka kasus hingga 93%. Adapun hal itu juga diikuti dengan meningkatnya fatality rate hingga 66%.
"Setelah libur Idul Fitri pada tahun lalu, kenaikan kasus meningkat hingga 93%. Jumlah prosentase tersebut juga diikuti dengan kenaikan angka kematian mingguan sebanyak 66%," kata Doni.
Selanjutnya, Doni juga mengatakan upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 yang baik tidak dapat dilakukan setengah-setengah. Dalam hal ini, apa yang telah dianjurkan pemerintah mulai dari protokol kesehatan 3M dan upaya 3T untuk deteksi hingga penelusuran kasus harus dilakukan dan diikuti secara konsisten. Selanjutnya program vaksinasi juga harus dilaksanakan demi mencegah terjadinya risiko terburuk akibat COVID-19.
Baca juga: Akal Cerdik Pemudik Hindari Cegatan Polisi, Rela Naik Motor dan Tinggalkan Pekerjaan demi Rindu
"Penanganan COVID-19 tidak hanya dapat dilakukan dari satu sisi. Upaya pencegahan seperti 3M dan 3T hingga program vaksin harus tetap dijalankan dan kuncinya adalah konsisten," kata Doni.
Lihat Juga: Riwayat Karier Militer dan Penghargaan Doni Monardo, Eks Danjen Kopassus yang Tutup Usia
Adanya aturan tersebut juga berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang mana setiap akhir liburan selalu diikuti dengan kenaikan angka kasus. Hal itu disebabkan adanya mobilitas masyarakat yang tinggi selama liburan.
"Setiap akhir libur panjang pasti diikuti dengan kenaikan kasus COVID-19," kata Doni dalam keterangan yang diterima, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Doni Monardo Beberkan Tingginya Risiko Penularan COVID-19 di Jalan Mudik
Sebagai contoh, data Satgas Penanganan COVID-19 pada libur Idul Fitri 2020 menunjukkan ada kenaikan angka kasus hingga 93%. Adapun hal itu juga diikuti dengan meningkatnya fatality rate hingga 66%.
"Setelah libur Idul Fitri pada tahun lalu, kenaikan kasus meningkat hingga 93%. Jumlah prosentase tersebut juga diikuti dengan kenaikan angka kematian mingguan sebanyak 66%," kata Doni.
Selanjutnya, Doni juga mengatakan upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 yang baik tidak dapat dilakukan setengah-setengah. Dalam hal ini, apa yang telah dianjurkan pemerintah mulai dari protokol kesehatan 3M dan upaya 3T untuk deteksi hingga penelusuran kasus harus dilakukan dan diikuti secara konsisten. Selanjutnya program vaksinasi juga harus dilaksanakan demi mencegah terjadinya risiko terburuk akibat COVID-19.
Baca juga: Akal Cerdik Pemudik Hindari Cegatan Polisi, Rela Naik Motor dan Tinggalkan Pekerjaan demi Rindu
"Penanganan COVID-19 tidak hanya dapat dilakukan dari satu sisi. Upaya pencegahan seperti 3M dan 3T hingga program vaksin harus tetap dijalankan dan kuncinya adalah konsisten," kata Doni.
Lihat Juga: Riwayat Karier Militer dan Penghargaan Doni Monardo, Eks Danjen Kopassus yang Tutup Usia
(abd)