PKB Desak Kemendikbud Usut Pembocor Draf Kamus Sejarah Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) M Hasanuddin Wahid mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengusut tuntas siapa pembocor draf Kamus Sejarah Indonesia terbitan Dirjen Kebudayaan, sehingga nama pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari tak masuk di dalamnya.
"Kemendikbud harus usut tuntas siapa yang membocorkan draf tersebut. Itu kesalahan mereka berikutnya," kata Hasanuddin kepada wartawan, Rabu (21/4/2021).
Hasanuddin mengatakan, langkah itu perlu dilakukan jika berargumen pada penjelasan Dirjen Kebudayaan yang menilai kamus yang disusun pada 2017 itu sengaja ada yang membocorkan. Ia menduga ada pihak-pihak yang ingin membenturkan NU dengan Kemendikbud.
Baca juga: Nama KH. Hasyim Asy'ari Tak Masuk Kamus Sejarah Indonesia, PKB Protes Kemendikbud
"Kesalahan pertama buat kamus sajarah yang tidak mencantumkan kH Hasyim Asy'ari dan justru mencantumkan tahanan radikalisme. Kesalahan kedua, draf yang sudah ada kata sambutan/pengantar Dirjen Hilmar dibocorkan ke publik, itu artinya Kemendikbud tidak punya tertib data dan kedisiplinan administrasi," katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Udin itu, semestinya Kemendikbud menertibkan internalnya dan bukan malah menuduh ada yang mau benturkan lembaganya dengan NU.
"Enggak usah membelokkan opini, kesalahan dalam menyusun buku sejarah dan kebocoran data ke publik, kok ditutupi dengan ada yang mau benturkan NU dengan Kemendikbud," katanya.
Baca juga: Ponpes Tebuireng Tuntut Kemendikbud Minta Maaf dan Tarik Kamus Sejarah Indonesia
"Kemendikbud harus usut tuntas siapa yang membocorkan draf tersebut. Itu kesalahan mereka berikutnya," kata Hasanuddin kepada wartawan, Rabu (21/4/2021).
Hasanuddin mengatakan, langkah itu perlu dilakukan jika berargumen pada penjelasan Dirjen Kebudayaan yang menilai kamus yang disusun pada 2017 itu sengaja ada yang membocorkan. Ia menduga ada pihak-pihak yang ingin membenturkan NU dengan Kemendikbud.
Baca juga: Nama KH. Hasyim Asy'ari Tak Masuk Kamus Sejarah Indonesia, PKB Protes Kemendikbud
"Kesalahan pertama buat kamus sajarah yang tidak mencantumkan kH Hasyim Asy'ari dan justru mencantumkan tahanan radikalisme. Kesalahan kedua, draf yang sudah ada kata sambutan/pengantar Dirjen Hilmar dibocorkan ke publik, itu artinya Kemendikbud tidak punya tertib data dan kedisiplinan administrasi," katanya.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Udin itu, semestinya Kemendikbud menertibkan internalnya dan bukan malah menuduh ada yang mau benturkan lembaganya dengan NU.
"Enggak usah membelokkan opini, kesalahan dalam menyusun buku sejarah dan kebocoran data ke publik, kok ditutupi dengan ada yang mau benturkan NU dengan Kemendikbud," katanya.
Baca juga: Ponpes Tebuireng Tuntut Kemendikbud Minta Maaf dan Tarik Kamus Sejarah Indonesia
(abd)