Rocky Gerung: Vaksin Nusantara Itu Vaksin Oposisi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Vaksin Nusantara yang digagas mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menuai polemik. Pengamat politik yang juga filsuf Rocky Gerung menyebut Vaksin Nusantara sebagai vaksin oposisi.
"Vaksin Nusantara itu vaksin oposisi. Sinovac dianggap vaksin oligarki tuh. Itu terjadi di masyarakat, lepas dari dia ilmiah tidak ilmiah, itu berlangsung public discourse," kata Rocky saat menjadi pembicara dalam diskusi Indonesia Leaders Talk yang tayang di Channel YouTube Mardani Ali Sera, Jumat (16/4/2021) malam.
Diketahui, Vaksin Nusantara telah melewati uji klinis tahap pertama dan kini menunggu izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk uji klinis fase kedua. Soal izin uji klinis fase kedua itu menjadi perdebatan seru dalam Rapat Kerja di Komisi IX DPR dengan BPOM di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Intinya para wakil rakyat minta BPOM tidak mempersulit dan segera mengeluarkan izin. Sementara BPOM berpendirian izin akan diberikan jika pengembang Vaksin Nusantara menjalani semua tahapan penelitian dengan benar.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Vaksin Nusantara bukanlah vaksin yang dikembangkan di dalam negeri. Dia mengatakan vaksin yang dipromotori oleh mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto memang diujicoba di Indonesia.
"Vaksin Nusantara adalah jenis vaksin yang dikembangkan di AS. Dan diujicobakan di Indonesia," katanya dalam konferensi persnya, Kamis (15/4/2021).
Di sisi lain, tahapan pengambilan sampel darah untuk penyuntikan Vaksin Nusantara telah dimulai. Sejumlah tokoh bangsa seperti Gatot Nurmantyo, Aburizal Bakrie, anggota DPR, dan artis bahkan telah melalui tahapan tersebut.
"Vaksin Nusantara itu vaksin oposisi. Sinovac dianggap vaksin oligarki tuh. Itu terjadi di masyarakat, lepas dari dia ilmiah tidak ilmiah, itu berlangsung public discourse," kata Rocky saat menjadi pembicara dalam diskusi Indonesia Leaders Talk yang tayang di Channel YouTube Mardani Ali Sera, Jumat (16/4/2021) malam.
Diketahui, Vaksin Nusantara telah melewati uji klinis tahap pertama dan kini menunggu izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk uji klinis fase kedua. Soal izin uji klinis fase kedua itu menjadi perdebatan seru dalam Rapat Kerja di Komisi IX DPR dengan BPOM di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Intinya para wakil rakyat minta BPOM tidak mempersulit dan segera mengeluarkan izin. Sementara BPOM berpendirian izin akan diberikan jika pengembang Vaksin Nusantara menjalani semua tahapan penelitian dengan benar.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Vaksin Nusantara bukanlah vaksin yang dikembangkan di dalam negeri. Dia mengatakan vaksin yang dipromotori oleh mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto memang diujicoba di Indonesia.
"Vaksin Nusantara adalah jenis vaksin yang dikembangkan di AS. Dan diujicobakan di Indonesia," katanya dalam konferensi persnya, Kamis (15/4/2021).
Di sisi lain, tahapan pengambilan sampel darah untuk penyuntikan Vaksin Nusantara telah dimulai. Sejumlah tokoh bangsa seperti Gatot Nurmantyo, Aburizal Bakrie, anggota DPR, dan artis bahkan telah melalui tahapan tersebut.
(zik)