Kenakan Rompi Oranye, 'Crazy Rich' Samin Tan Ditahan KPK

Selasa, 06 April 2021 - 16:58 WIB
loading...
Kenakan Rompi Oranye, Crazy Rich Samin Tan Ditahan KPK
Samin Tan (mengenakan rompi oranye) saat berada di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta, Selasa (6/4/2021). Foto/SINDOnews/Raka Dwi Novianto
A A A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bos PT Borneo Lumbung Energy and Metal Tbk (BLEM), Samin Tan (SMT), Selasa (6/4/2021) sore terkait kasus kesepakatan kontrak kerja dan pembangunan Riau I.

"Setelah dilakukan pemeriksaan tim penyidik melakukan penahanan SMT," ujar Deputi Penindakan Karyoto dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/4/2021).

Nantinya, Samin Tan bakal ditahan selama 20 hari kedepan di Rumah Tahanan KPK Merah Putih. "Penahanan untuk 20 hari tehritung 6 April smapail dengan 25 April di Rutan KPK Merah Putih," kata Karyoto.

Samin Tan yang dikenal sebagai pengusaha kaya atau crazy rich adalah tersangka kasus dugaan suap terkait terminasi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT Asmin Koalindo Tuhup (PT AKT) di Kementerian ESDM. Dia ditetapkan tersangka sejak 1 Februari 2019.

KPK mendaftarkan Samin Tan sebagai buronan setelah dua mangkir alias tidak hadir dalam panggilan pemeriksaan sebagai tersangka. KPK memasukkan SMT ke dalam Daftar Pencarian Orang sejak 17 April 2020. KPK juga telah mengirimkan surat pada Kepala Kepolisian Republik Indonesia Up Kabareskrim Polri tertanggal 17 April 2020 perihal Daftar Pencarian Orang atas nama SMT.

Dalam kasus ini, Samin Tan diduga memberi hadiah atau janji kepada mantan Anggota DPR, Eni Maulani Saragih terkait pengurusan terminasi Kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT AKT di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sejumlah Rp5 miliar.

Atas perbuatannya, Samin Tan disangkakan melanggar Pasal 5 Ayat 1 huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1621 seconds (0.1#10.140)