Infodemik Ancaman dalam Penanganan Pandemi COVID-19

Sabtu, 18 April 2020 - 18:46 WIB
loading...
Infodemik Ancaman dalam...
Pendiri Masyakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Harry Sufehmi mengatakan istilah infodemik sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi pandemi COVID-19. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Penanganan pandemi COVID-19 menghadapi banyak tantangan, salah satunya infodemik. Ini mengarah pada informasi yang berlebihan atau tidak benar akan sebuah masalah sehingga kemunculannya dapat mengganggu usaha pencarian solusi.

Pendiri Masyakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Harry Sufehmi mengatakan istilah infodemik sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi pandemi COVID-19. "Infodemik tidak menolong situasi yang parah ini,” ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (18/4/2020).

Dia mengungkapkan infodemik bisa menyebabkan jatuhnya korban nyawa karena informasi yang disampaikan salah. Misalnya, kalau terpapar COVID-19 tinggal dikasih bawang putih.

"Itu sebenarnya hoaks. Ada juga berbagai narasi yang menghasut dan bohong itu menimbulkan kepanikan di masyarakat," tandasnya.

Harry menuturkan para ulama sejak jaman dahulu telah menyusun ilmu hadist untuk melawan hoaks. Ini bisa digunakan untuk menangkal berbagai informasi bohong. Caranya, masyarakat harus berusaha mengetahui sumber, bunyi makna, dan pemahaman tentang isi informasi yang diterima.

Mafindo meminta masyarakat tidak mudah percaya pesan berantai di WhatsApp yang tidak jelas sumbernya. Hal yang sama berlaku terhadap konten atau berita yang beredar. Jika dianggap aneh, segera lakukan verifikasi.

"Kita anggap hoaks saja sampai terbukti sebaliknya jadi aman,” terangnya.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 ada sekitar 566 infodemik atau hoaks seputar COVID-19. Sementara itu, Mafindo menemukan 3.102 berita hoaks tentang COVID-19.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1610 seconds (0.1#10.140)